Tuesday, November 30, 2021

HKMU Sambut Rencana Pemerintah Setop Ekspor Bauksit | PT Rifan Financindo

 PT Rifan Financindo  -   PT HK Metals Utama Tbk (HKMU) menyambut positif rencana Pemerintah untuk menghentikan ekspor perdagangan bahan-bahan mentah, termasuk bauksit secara bertahap.

Direktur sekaligus merangkap Sekretaris Perusahaan HK Metals Utama, Jodi Pujiyono berharap, dukungan tersebut diharapkan dapat segera terealisasi dalam waktu dekat. Sehingga industri aluminium dapat segera pulih usai dihantam pandemi covid-19 sejak awal 2020.

Bauksit sebagai bahan dasar pembuatan aluminium, memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap proses bisnis anak usaha HKMU yang bergerak di bidang manufaktur aluminium ekstrusi, yakni PT Handal Aluminium Sukses (HAS).

"Dengan dihentikannya ekspor bauksit, serta pengolahan bahan mentah menjadi bahan setengah jadi (aluminium) di dalam negeri, akan memberikan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, termasuk memberikan dampak positif terhadap pelaku industri aluminium," ujar Jodi dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, Senin (29/11/2021).

Industri aluminium selama dua tahun terakhir mengalami sejumlah tekanan. Di antaranya seperti penurunan permintaan industri aluminium dan kenaikan harga bahan baku aluminium ingot.

Akibatnya, sejumlah pabrikan aluminium akhirnya harus berhenti beroperasi setelah mencoba bertahan selama hampir dua tahun ini. Sejak awal kuartal II 2020, harga di bursa berjangka London Metal Exchange (LME) berkisar 1.400 USD/Ton Metrik, dan terus menanjak hingga menyentuh 3.000 USD per Ton Metrik di kuartal III 2021.

"HKMU juga merasakan dampak yang besar, oleh karena itu sejumlah langkah strategis melalui program transformasi harus kami lakukan untuk dapat bertahan, dan kami bersyukur bisa melewati masa sulit ini serta menumbuhkan optimisme untuk menghadapi tantangan di tahun mendatang.” ujar Jodi.

Jika melihat data produksi ke belakang, kinerja HAS menunjukan hasil cukup baik. Total produksi HAS di 2019 mencapai 5.314 ton, kemudian di 2020 pada saat awal pandemi Covid-19 melanda, HAS mampu mencatatkan peningkatan produksi mencapai 6.150 ton.

Meskipun pada 2021 sedikit mengalami penurunan produksi, tetapi diharapkan target produksi dapat dikejar mencapai 5.700 ton pada penghujung 2021.

Jodi menuturkan, penurunan produksi pada 2021 ini merupakan bagian dari strategi fix the basic guna memperbaiki fundamental pasar dan struktur margin Perseroan.Adapun sejauh ini sudah menunjukkan hasil yang baik dan sesuai dengan harapan manajemen.

"Di tahun mendatang, kami akan menjalankan strategi dengan memulai untuk mengoptimalisasi bisnis untuk membawa perusahaan ke arah yang lebih baik,” ujar Jodi.


Sumber : liputan6 

PT Rifan Financindo

No comments:

Post a Comment

Jumlah Uang Beredar Naik Jadi Rp 8.721,9 T Berkat Penyaluran Kredit Moncer

Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar pada Januari 2024 mengalami pertumbuhan. Uang beredar mengalami pertumbuhan, salah satunya ditopan...