Monday, April 25, 2022

Laba Bersih Naik 78%, BRI Mandi Cuan Rp 12,22 Triliun di Kuartal I | PT Rifan Financindo

 

PT Rifan Financindo  -  PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) per kuartal I 2022 mencatat perolehan laba bersih secara konsolidasian sebesar Rp 12,22 triliun. Direktur Utama BRI Sunarso menjelaskan laba bersih ini naik 78,13% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 6,86 triliun.
"Di tengah kondisi ekonomi yang terus bangkit dan beranjak pulih dari pandemi, dalam tiga bulan pertama tahun 2022, BRI berhasil mencatatkan laba Rp 12,22 triliun," kata dia dalam konferensi pers, Senin (25/4/2022).

Dia menjelaskan pencapaian laba ini sejalan dengan perekonomian nasional yang mulai pulih serta menggeliatnya aktivitas pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang merupakan core business BRI.

Kemudian untuk laba bersih secara bank only per Maret 2022, laba bersih BRI tercatat Rp 10,9 triliun naik 63,37% dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 6,67 triliun. Untuk perolehan aset BRI Group tumbuh sebesar 8,99% yoy menjadi Rp 1.650,28 triliun.

Sunarso mengungkapkan kondisi UMKM yang mulai pulih saat ini mendorong penyaluran kredit BRI tumbuh 7,43% yoy menjadi sebesar Rp 1.075,93 triliun. Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan penyaluran kredit perbankan nasional di kuartal I 2022 sebesar 6,65%," imbuhnya.

Secara umum, portofolio kredit UMKM BRI tercatat tumbuh sebesar 9,24% yoy dari Rp 826,85 triliun di akhir Maret 2021 menjadi Rp 903,29 triliun di akhir Maret 2022. Hal ini menjadikan proporsi kredit UMKM dibandingkan total kredit BRI terus merangkak naik, menjadi sebesar 83,95%.

Dengan komposisi penyaluran kredit kepada seluruh segmen UMKM tercatat tumbuh positif, dengan penopang utama yakni segmen mikro yang tumbuh 13,55%, segmen konsumer tumbuh 4,56% dan segmen kecil & menengah tumbuh 3,96%.

Sunarso menambahkan, keberhasilan BRI dalam menyalurkan kredit diatas rata rata industri perbankan nasional diiringi dengan manajemen risiko yang baik. Hal tersebut tercermin dari rasio NPL BRI secara konsolidasian yang tercatat sebesar 3,09% pada akhir Maret 2022. Angka ini tercatat menurun apabila dibandingkan dengan NPL pada periode yang sama tahun lalu yakni sebesar 3,3%.

Selain itu, kualitas kredit yang membaik tersebut juga disebabkan oleh restrukturisasi kredit terdampak covid yang saat ini terus menurun secara gradual.

Hingga akhir kuartal I 2022 tercatat restrukturisasi kredit terdampak COVID-19 sebesar Rp 144,27 triliun, atau telah turun sebesar Rp 103,75 triliun apabila dibandingkan dengan total akumulasi restrukturisasi yang mencapai Rp 248,02 triliun.


BRI juga menyediakan pencadangan yang cukup untuk mengantisipasi risiko kedepan dengan NPL Coverage sebesar 276,0%. Angka ini meningkat dibandingkan dengan NPL Coverage pada akhir Maret 2021 sebesar 231,17%.

"Alasan BRI menyiapkan pencadangan yang sangat memadai tersebut dilakukan untuk mengantisipasi risiko ketidakpastian kondisi perekonomian kedepan, karena adanya perang Rusia - Ukraina, inflasi, serta potensi kenaikan suku bunga yang akan terus dilanjutkan oleh The Fed," jelas dia.

Hingga akhir Kuartal I 2022, Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI Group tercatat tumbuh 7,39%. Dana murah (CASA) menjadi pendorong utama pertumbuhan DPK BRI, dimana secara year on year meningkat sebesar 15,99%.

Untuk giro tercatat tumbuh 30,86% dan Tabungan tumbuh 10,17%. Secara umum, saat ini proporsi CASA BRI tercatat 63,63%, meningkat dibandingkan dengan CASA pada Kuartal I tahun lalu yakni sebesar 58,91%. Kemampuan BRI untuk meningkatkan proporsi dana murah tersebut berdampak positif bagi bisnis perseroan yang semakin efisien.


Sumber : Finance.detik
PT Rifan Financindo

No comments:

Post a Comment

Jumlah Uang Beredar Naik Jadi Rp 8.721,9 T Berkat Penyaluran Kredit Moncer

Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar pada Januari 2024 mengalami pertumbuhan. Uang beredar mengalami pertumbuhan, salah satunya ditopan...