Friday, November 4, 2022

Viral Pegawai Dipaksa Resign atau Ganti Rugi, The Goods Dept & Erigo Terseret | PT Rifan Financindo

 PT Rifan Financindo -   Media sosial dihebohkan kabar sebuah brand lokal diduga memaksa lebih dari 30 karyawan untuk mengundurkan diri atau ganti rugi kurang lebih Rp 30 juta/orang. Ironisnya lagi, pegawai yang mengundurkan diri tidak digaji dalam kerjanya di 1 bulan terakhir.

Belum jelas brand lokal apa yang dimaksud. Netizen ada yang mengatikannya dengan The Goods Dept dan juga Erigo.


Hal itu diketahui dari curhatan salah satu pegawai. Alasan perusahaan melakukan itu karena terdapat banyak barang minus di store setelah dilakukan stock opname pada 19-20 Oktober 2022 yang hasilnya keluar dalam 3 hari.



"Hasilnya juga membuat kita Tim Operational Store kaget karena terdapat banyak minus. Total minus dari Store kami sebanyak 1.000 lebih setelah dicompare dengan data Stock Card di Sistem. Kami selaku Tim Operational Store tidak tinggal diam dengan hasil minus tersebut," cuit akun @*i*hL*r*sa*i dikutip detikcom, Jumat (4/11/2022).


Tim Operational Store The Goods Dept pun melakukan penelusuran dan hasilnya diduga ada beberapa barang yang tidak terscan dan tidak ada datanya di dalam hasil stock opname tersebut. Mereka menuding hasil Stock Opname tidak maksimal karena banyak barang yang tidak terscan.

-ADVERTISEMENT-



Baca juga:

'Awan Hitam' Hantui Kantor Twitter, Karyawan Was-was Kena PHK

Akhirnya dilakukan Stock Opname ulang pada 31 Oktober 2022 karena perusahaan juga kurang yakin dengan hasil sebelumnya. Pada saat itu pihak perusahaan juga menanyakan ke Tim Operational Store kenapa bisa banyak barang minus.


Tim Operational Store pun menjelaskan ada beberapa faktor kemungkinan; pertama, dari faktor eksternal karena di bagian pintu keluar masuk sensor tidak berfungsi atau sudah error. Kedua, faktor sistem karena beberapa kali pihaknya menemukan ada transaksi yang tidak memotong quantity.


Alasan ketiga karena faktor alokasi barang (transfer out dan transfer in). Keempat karena faktor internal atau ada pegawai mengambil barang tanpa diketahui dan kelima karena kesalahan dari hasil Stock Opname.


"Sebenarnya untuk faktor internal kami tidak yakin karena dari total 1.000 lebih qty yang hilang dalam setahun, berarti 1 orang per hari bisa mengambil 4-5 barang. Agak tidak masuk akal dikarenakan setiap adanya transaksi security selalu berada di belakang kasir untuk mengawasi transaksi tersebut, setiap karyawan yang keluar masuk selalu diminta datanya dan dilakukan bodycheck. Pada saat pulang karyawan selalu diperiksa tasnya dan dilakukan bodycheck lagi dan ada lebih dari 40 titik cctv didalam store," jelasnya.


Setelah mendengar penjelasan itu, perusahaan mengambil alih dengan mengganti PIC/ASM/Headstore The Goods Dept. PIC store diminta untuk menandatangi handover jabatan dengan PIC baru dari perusahaan tanpa info sebelumnya.


Tiba-tiba pada 28 Oktober 2022 The Goods Dept membuka rekrutmen di Instagram Story. Padahal tidak ada store baru atau store yang membutuhkan tenaga kerja tambahan.


Pada 31 Oktober 2022, Operational Manager perusahaan menghubungi Tim Operational Store bahwa tim HR tidak bisa datang keliling store dikarenakan memakan waktu banyak. Perusahaan malah menyuruh Tim Operational Store termasuk satpam untuk datang ke Head Office yang ada di Tangerang.


"Disuruh datang jam 2 siang tetapi diinfo jam 12 siang. Setelah kami tiba di Head Office, pada saat itu TIM security yang dipanggil duluan oleh management. Sedangkan kami menunggu sekitar 2 jam lebih di lapangan," jelasnya.


Pada saat itu diskusi terjadi sangat alot dan tidak menemukan solusi. Akhirnya ujungnya disodorkan data-data dan total biaya ganti rugi barang minus tersebut. Pada saat itu PIC harus membayar ganti rugi sekitar ratusan juta dan tidak boleh dicicil atau dipotong dari gaji.


"Harus 1 kali pembayaran. (kenapa ganti rugi PIC kami lebih banyak karena dia Headstore jadi persentasenya lebih besar).

Karena tidak bisa mengganti rugi sebesar itu (duit darimana gaji aja kecil, insentif ga dibayar, lemburan ga dibayar)," tuturnya.


Dikarenakan pegawai tidak mampu ganti rugi secara tunai, akhirnya manajemen The Goods Dept memberikan solusi agar PIC mengundurkan diri dan membuat pernyataan bahwa mengundurkan diri tanpa paksaan dan dalam keadaan sadar.


"Pihak management mengeluarkan kata2 ke PIC kami kalau anda kabur dan tidak mau membuat pernyataan mengundurkan diri perusahaan akan cari anda dimanapun anda berada. Dengan rasa di bawah tekanan dan kelelahan PIC kami pun membuat pernyataan pengunduran diri," imbuhnya.


"Setelah semua selesai membuat pernyataan dan menandatanganinya. Kami baru diinfo kami tidak akan mendapatkan gaji bulan ini. Gaji tersebut akan dipakai untuk ganti rugi hasil minus tersebut. Kena jebakan bertubi2. Udh dipaksa resign ga gajian juga dengan alasan untuk ganti rugi," tambahnya.


detikcom sudah coba menghubungi pihak The Goods Dept untuk meminta penjelasan. Namun hingga berita ini ditulis belum juga menanggapi.



Sumber : finance.detik

PT Rifan Financindo

No comments:

Post a Comment

Jumlah Uang Beredar Naik Jadi Rp 8.721,9 T Berkat Penyaluran Kredit Moncer

Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar pada Januari 2024 mengalami pertumbuhan. Uang beredar mengalami pertumbuhan, salah satunya ditopan...