Friday, November 8, 2019

Minyak Mentah Ditutup Melemah, Ini Sentimen Penekannya | PT Rifan

Minyak Mentah Ditutup Melemah, Ini Sentimen Penekannya

PT Rifan   -    Sejumlah sentimen menekan harga minyak mentah hingga ditutup melemah pada perdagangan Rabu (6/11/2019). Di antaranya laporan bahwa produsen terbesar di OPEC+ tidak mendorong pengurangan pasokan minyak yang lebih dalam.
Minyak turun lebih lanjut setelah Reuters melaporkan bahwa pertemuan antara Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump dapat ditunda hingga Desember.
Narasi seputar pemotongan OPEC berubah, kata Rob Thummel, direktur pelaksana dan manajer portofolio di Tortoise. "Jika itu masalahnya, bersama dengan minyak yang lebih tinggi dari perkiraan, harga minyak harus terus turun," ungkapnya, seperti dikutip Bloomberg.
Sementara itu, Energy Information Administration melaporkan persediaan minyak mentah AS meningkat 7,93 juta barel pekan lalu. Cadangan Bensin dan minyak distilasi turun, sementara stok di pusat penyimpanan Cushing, Oklahoma, naik 1,7 juta barel.
AS mencatat surplus perdagangan minyak bumi pertamanya dalam lebih dari empat dekade terakhir pada September karena produksi melonjak ke rekor tertinggi.
Minyak menguat awal pekan ini di tengah optimisme bahwa ketegangan perdagangan antara AS dan China berkurang, yang berpotensi mengurangi tekanan terhadap pada ekonomi global.
Namun, harga masih lebih rendah 15 persen dari level puncak yang dicapai pada bulan April di tengah kekhawatiran bahwa pertumbuhan konsumsi yang lemah dan rekor produksi minyak shale AS akan menciptakan surplus baru tahun depan.
Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Desember turun 0,88 poin ke level US $ 56,35 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, Brent untuk kontrak Januari turun 1,22 poin dan ditutup di posisi US$61,74 per barel di ICE Futures Europe Exchange. Minyak mentah patokan global diperdagangkan pada premium US$5,36 premium untuk WTI kontrak bulan yang sama.
Lokasi A.S. untuk pertemuan Trump-Xi yang telah diusulkan oleh Gedung Putih, termasuk Iowa dan Alaska, telah dikesampingkan, dengan terbukanya kemungkinan lokasi perundingan di Asia dan Eropa.
"Pasar minyak mentah jauh lebih skeptis jika mengenai kesepakatan," kata John Kilduff, mitra di Again Capital di New York. Dengan masalah lebih lanjut antara kesepakatan perdagangan AS-China, harga minyak tidak akan naik sekarang, lanjutnya.

Pergerakan minyak mentah WTI kontrak Desember 2019
Tanggal
Harga (US$/barel)
Perubahan
6/11/2019
56,35
-0,88 poin
5/11/2019
57,23
+0,89 poin
4/11/2019
56,54
+0,34 poin
Pergerakan minyak mentah Brent kontrak Januari 2020
Tanggal
Harga (US$/barel)
Perubahan
6/11/2019
61,74
-1,22 poin
5/11/2019
62,96
+0,83 poin
4/11/2019
62,13
+0,44 poin



Sumber: Market.bisnis , Bloomberg
PT Rifan

No comments:

Post a Comment

Jumlah Uang Beredar Naik Jadi Rp 8.721,9 T Berkat Penyaluran Kredit Moncer

Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar pada Januari 2024 mengalami pertumbuhan. Uang beredar mengalami pertumbuhan, salah satunya ditopan...