Tuesday, April 12, 2022

Dokter Ini Cicip Bisnis Selai Hingga Susu Kurma, Omzetnya Bukan Main! | PT Rifan Financindo


PT Rifan Financindo  -   Siapa yang tidak tahu kurma. Umumnya, orang hanya mengonsumsi buahnya saja. Tetapi, seorang wanita asal Klaten bernama Octavia Intan Imanisa mengolah kurma menjadi selai dan susu.

Bisnis yang dibangun dengan nama merek Alunna ini diakui beromzet hingga puluhan juta per bulan. Meski demikian, perjalanan untuk mencapai titik itu tidak dalam waktu singkat.

Perempuan yang akrab disapa Intan ini juga berprofesi menjadi dokter. Ia mengatakan bisnis Alunna dibangun pada 2018 dan awalnya hanya untuk kebutuhan MPASI dari anaknya yang sulit makan.

"Jadi waktu itu awalnya anak saya itu mulai MPASI. Terus dia susah makannya. Cenderung suka yang manis manis. Karena masih belum ada setahun untuk pemberian gula dibatasi. Saya mikir dikasih apa biar mau makan. Akhirnya saya coba bikin kurma itu dibuat selai untuk pemanis," kata dia kepada detikcom, ditulis Selasa (12/2/2022).

"Nanti jadi dicampur makanan dia, ternyata suka dia," lanjutnya.

Setelah itu, Intan mengatakan dia menceritakan kreasinya itu ke teman-teman terdekat. "Mereka mau coba kasih ke anak-anaknya. Pada suka, akhirnya ya sudah berjalan," ungkapnya.

Saat itu, Intan mengaku mengawali produksi Alunna hanya sendirian belum ada karyawan. Hingga kini, selai kurma produksi Alunna ini sudah memiliki konsumen yang bervariasi. Mulai dari konsumen yang vegan hingga healthy lifestyle.

"Saya kan masih kerja, jadi pagi saya kerja dan waktunya sore saya masih untuk Alunna. Semua masih sendiri waktu itu. Saya dokter umum," tuturnya.

Foto: Dok. Pribadi
Setelah berkembangnya bisnis Alunna, Intan mengatakan dia telah memiliki enam karyawan untuk produksi dan marketing. Tidak hanya itu, pengiriman untuk Alunna sendiri hingga ke Papua, Aceh bahkan pernah mendapatkan pembeli dari Vietnam.

"Pengiriman sampai ke Papua sama Aceh sudah. Dua bulan lalu dari BRILianpreneur mendapatkan buyer dari Vietnam sebanyak 1 karton. Nanti akan kami follow up lagi semoga ada lanjutannya," ucapnya.


Intan bercerita, dia bisa memproduksi selai kurma dalam sehari 50 stoples. Kemudian untuk susu kurma bisa 150 botol per hari. Selain itu, dalam sebulan dia bisa memesan 10-12 karton kurma.

Dari yang awalnya hanya bermodal tak lebih dari Rp 500 ribu, Intan mengaku kala itu per bulannya hanya mendapatkan omzet sebanyak Rp 2 juta. Hal itu karena Intan masih memproduksi sendiri dan hanya mampu menghasilkan 10 hingga 15 jar selai kurma saja.

Pada awal pandemi, saat banyak orang berlomba-lomba mencari makanan atau olahan yang sehat, olahan kurma milik Intan ini penjualannya meningkat 300% dengan omzet hingga puluhan juta.

"Waktu awal pandemi itu, gelombang pertama itu kita Alhamdulillah itu naik banget sampai 300% naiknya sampai 3 kali lipat. Itu awal pandemi dari 2020 ke 2021," jelasnya.

Meski demikian, Intan mengaku masih memiliki kendala dalam bisnisnya. Salah satunya ketahanan pada olahan susu kurma. "Kita masih kemasan botol biasa. Kalau susu kan gampang rusak, susu ini di kita masih kendala dari sisi distribusinya," lanjutnya.

Sementara untuk stoples selai kurma, ia mengatakan masih cukup teratasi. Selai kurma merek Alunna ini bisa tahan di suruh normal ruangan 1,5 tahun sampai 2 tahun.Selai dan susu kurma merek Alunna ini bebas dari pengawet dan tambahan gula.

"Selai tidak ada masalah. Makanya kita bisa kirim sampai Papua, Vietnam untuk buyer kita juga bisa," ungkapnya.

Berjalannya bisnis Intan dengan merek Alunna, saat pandemi gelombang kedua hingga saat ini tengah mengalami penurunan penjualan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal itu terjadi.

Pertama, belum banyak orang teredukasi atau mengenal apa itu selai kurma. "Orang masih nggak umum apa sih selai kurma? Jadi untuk edukasinya masih perlu kita kerjakan," ungkapnya.

Kedua, ada produk besar yang mengeluarkan susu kurma dengan harga yang lebih murah. Kemasannya pun berbeda dengan milik Alunna.

"Itu benar-benar berefek kepada kita. Jadi kita lagi struggling sekarang," ucapnya.



Ada strategi untuk meningkatkan penjualan, terutama menjelang bulan Ramadhan. Intan mengatakan, bisnisnya mulai menjajaki hampers hingga kerja sama dengan cafe.

"Kita coba kalau pemerintah mengadakan acara yang ada hampersnya kita masuk di situ. Kalau untuk bakery mulai ada, di kafe-kafe gitu ada. Kita mulai ada sirup kurma. Jadi mereka yang mau bikin special menu di Ramadhan," jelasnya.

Ke depan, Intan berharap di Indonesia ada perkebunan kurma sendiri yang lebih besar. Agar dia tidak perlu lagi mengimpor kurma.

"Sebenarnya di Indonesia itu ada kebun kurma yang lokal. Tetapi mereka tidak bisa menerima dalam jumlah banyak. Harapan kita sih bisa ada produk kurma lokal. Jadi kita ingin sekali ke arah situ," tutupnya.

Selai dan susu kurma merek Alunna ini bisa dibeli di beberapa toko online, mulai dari Shopee, Tokopedia, hingga Bukalapak. Selain itu tersedia juga nomor kontak WhatsApp yang jika ingin memesan langsung. Informasi ini bisa ditemukan di Instagram Alunna di @alunna.idn.



Sumber : news.detik

 PT Rifan Financindo 

No comments:

Post a Comment

Jumlah Uang Beredar Naik Jadi Rp 8.721,9 T Berkat Penyaluran Kredit Moncer

Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar pada Januari 2024 mengalami pertumbuhan. Uang beredar mengalami pertumbuhan, salah satunya ditopan...