Wednesday, March 18, 2020

APBN Sudah Tekor Rp 62,8 T di Awal 2020 | PT Rifan Financindo

Dampak Corona ke Ekonomi

PT Rifan Financindo  -   Kementerian Keuangan mengumumkan defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sebesar 0,37% atau setara 62,8 triliun. Angka ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 54 triliun.

Defisit APBN ini terjadi karena realisasi penerimaan negara lebih kecil dibandingkan belanjanya.
"Pendapatan negara growth minus 0,5% dibandingkan tahun lalu yang tumbuh 8,5%," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam paparan APBN Kita yang digelar via Videoconference, Rabu (18/3/2020).
Realisasi pendapatan negara sendiri tercatat sebesar Rp 216,6 triliun dari target Rp 2.233,2 triliun, sedangkan realisasi belanja negara sebesar Rp 279,4 triliun dari target Rp 2.540,4 triliun. Selisih dari realisasi tersebut merupakan defisit APBN.

Sri Mulyani merinci, pendapatan negara berasal dari penerimaan pajak yang sebesar Rp 152,9 triliun, penerimaan bea cukai sebesar Rp 25 triliun, dan PNBP sebesar Rp 38,6 triliun

"Kita lihat memang pajak mengalami tekanan karena adanya risiko global maupun domestik," jelasnya
Sedangkan belanja negara hingga akhir Februari 2020 mencapai Rp 279,4 triliun ini berasal dari realisasi belanja pemerintah pusat mencapai Rp 161,7 triliun, transfer ke daerah dan dana desa hanya Rp 117,7 triliun.

Sumber: Finance.detik
PT Rifan Financindo

No comments:

Post a Comment

Jumlah Uang Beredar Naik Jadi Rp 8.721,9 T Berkat Penyaluran Kredit Moncer

Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar pada Januari 2024 mengalami pertumbuhan. Uang beredar mengalami pertumbuhan, salah satunya ditopan...