Wednesday, April 1, 2020

Daftar Negara dengan Kasus Corona yang Kini Lampaui China | PT Rifan Financindo

Virus corona: Amerika Serikat melampaui China dengan kasus terbesar di dunia

PT Rifan Financindo  -  Sebanyak tiga negara dengan kasus positif virus Corona (COVID-19) kini melampaui China yang sebelumnya menjadi titik awal virus tersebut. Amerika Serikat (AS) menjadi negara dengan jumlah kasus virus Corona terbanyak di dunia dengan 163 ribu lebih kasus.
Italia, Spanyol dan China ada di bawah AS dengan masing-masing -- secara berurutan -- melaporkan 101 ribu lebih kasus, 94 ribu lebih kasus dan 81 ribu lebih kasus. Jumlah total kasus di AS kini melebihi 163 ribu kasus.
Otoritas China sendiri melaporkan 48 kasus baru virus Corona dalam sehari di wilayahnya. Semua kasus baru di China daratan itu merupakan kasus impor atau muncul dari orang-orang yang datang dari luar negeri.
Seperti dilansir Reuters dan kantor berita Xinhua News Agency, Selasa (31/3/2020), Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) dalam pernyataan terbaru melaporkan 48 kasus baru yang muncul sepanjang Senin (30/3) waktu setempat. Jumlah itu meningkat jika dibandingkan sehari sebelumnya dengan 31 kasus baru dalam sehari.
NHC menyebut bahwa seluruh kasus baru yang muncul merupakan kasus impor atau kasus yang muncul dari orang-orang yang tertular di luar negeri dan datang ke China beberapa waktu terakhir. Tambahan ini menjadikan total kasus impor di China daratan mencapai 771 kasus.
Total jumlah kasus virus Corona di China daratan saat ini mencapai 81.518 kasus. Sejauh ini 3.305 orang meninggal dunia akibat virus Corona di wilayah China daratan.
Berikut daftar negara dengan kasus Corona yang kini lampaui China:
1. Amerika Serikat
Seperti dilansir AFP, Selasa (31/3/2020), data penghitungan terbaru dari Johns Hopkins University menyebut 3.008 orang meninggal dunia akibat virus Corona di wilayah Amerika Serikat. Jumlah kasus virus Corona di negara ini juga terus bertambah dan sejauh ini mencapai 163.429 kasus.
Presiden Donald Trump menuai kritikan atas respons awal yang dianggap lamban yang kini berdampak pada meluasnya pandemi virus Corona di wilayah AS. Rumah-rumah sakit di New York dan beberapa wilayah lainnya yang kewalahan menangani para pasien, mengungkapkan betapa tidak siapnya sistem kesehatan AS. Bahkan terjadi juga kekurangan untuk pasokan dasar seperti masker dan alat bantu pernapasan.
Pada Minggu (29/3) waktu setempat, Trump membatalkan rencana untuk membuka kembali perekonomian saat Paskah -- 12 April dan memperpanjang masa pemberlakuan social distancing hingga akhir April mendatang. Pembatalan dilakukan setelah para ilmuwan terkemuka AS menyajikan data soal peningkatan krisis virus Corona di AS.
Dalam pernyataan terbaru, Trump mengakui bahwa ada kemungkinan terjadinya peningkatan kasus virus Corona di AS dalam dua pekan ke depan. Hal ini disampaikan Trump setelah ilmuwan terkemuka AS, Anthony Fauci, mengungkapkan prediksinya bahwa virus Corona bisa saja menewaskan 200 ribu orang di AS.
2. Italia
Seperti dilansir AFP, Selasa (31/3/2020), data penghitungan terbaru dari Johns Hopkins University, Italia menempati urutan kedua negara yang melaporkan kasus virus Corona melampaui China dengan jumlah 101.379 kasus.
Data jumlah kasus Corona itu bertambah dari hari sebelumnya, Senin (30/3), dinas perlindungan sipil setempat melaporkan 756 kematian baru pada Minggu (29/3) waktu setempat. Tambahan saat itu menjadikan jumlah total korban meninggal akibat virus Corona di Italia mencapai 10.779 orang. Sementara jumlah total kasus virus Corona saat itu di Italia bertambah menjadi 97.689 kasus, dengan adanya tambahan 5.217 kasus baru dalam

Kendati jumlah kasus terus bertambah, laju tambahan kasus dalam sehari cenderung menurun ke angka 5,6 persen. Angka tersebut merupakan angka terendah sejak Italia melaporkan kematian pertama pada 21 Februari. Di wilayah Milan dan sekitarnya, yang menjadi pusat penyebaran virus Corona di Italia, jumlah pasien yang mendapatkan perawatan intensif nyaris tidak berubah.
"Kita menyaksikan perlambatan," sebut ahli virus dari Universitas Milan, Fabrizio Pregliasco, kepada surat kabar lokal, Il Corriere della Sera. "Ini belum puncaknya, tapi ini pertanda baik," imbuhnya.
3. Spanyol
Sementara itu Otoritas Spanyol melaporkan adanya lonjakan 9.222 kasus virus Corona dalam 24 jam. Jumlah total kasus virus Corona di negara ini melampaui 94 ribu kasus.
Seperti dilansir AFP, Selasa (31/3/2020), otoritas Spanyol kembali memperbarui data mereka untuk jumlah total kasus dan jumlah korban meninggal akibat virus Corona di wilayahnya. Diumumkan waktu setempat bahwa sedikitnya 849 orang meninggal dalam sehari akibat virus Corona. Jumlah ini mencetak rekor terbaru untuk kematian tertinggi dalam sehari di Spanyol.
Secara total, dikonfirmasi 8.189 orang meninggal dunia akibat virus Corona di negara tersebut. Angka tersebut menjadikan Spanyol sebagai negara kedua dengan jumlah korban meninggal terbanyak, setelah Italia yang sejauh ini melaporkan lebih dari 11 ribu orang meninggal dunia.
Laporan terbaru otoritas Spanyol menyebut adanya tambahan 9.222 kasus baru dalam 24 jam tersebut. Dengan demikian, jumlah total kasus virus Corona di wilayah Spanyol kini mencapai 94.417 kasus.
Dengan angka ini, Spanyol menjadi negara ketiga dengan kasus virus Corona terbanyak di dunia, setelah Amerika Serikat dan Italia.

Sumber: market.bisnis
PT Rifan Financindo

No comments:

Post a Comment

Jumlah Uang Beredar Naik Jadi Rp 8.721,9 T Berkat Penyaluran Kredit Moncer

Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar pada Januari 2024 mengalami pertumbuhan. Uang beredar mengalami pertumbuhan, salah satunya ditopan...