PT Rifan Financindo - Tahun Ajaran Baru 2020-2021 dimulai hari ini. Para siswa-siswi SD hingga SMA di willayah Surabaya tidak ada tatap muka. Namun menggunakan sistem daring. Meski melakukan daring di rumah, namun para siswa diwajibkan memakai seragam merah putih.
Salah satu wali murid Nila Ardiani (30) mengaku anaknya baru naik masuk kelas 1 Sekolah Dasar (SD) swasta. Sejak pagi para wali murid harus menyiapkan piranti untuk menunjang sistem tatap muka dengan guru memalalui online.
"Pagi ini, seluruh siswa siswi di sekolah anak saya mulai tahun ajaran baru. Tapi menggunakan sistem daring dengan pihak sekolah," kata Nila saat dihubungi detikcom, Senin (13/7/2020).
Nila menambahkan, meski memakai sistem online, para siswa-siswi juga diwajibkan menggunakan seragam.
"Pagi ini dari siswa diwajibkan pakai seragam merah putih. Namun jika yang tidak punya, diperbolehkan menggunakan seragam sekolah sebelumnya," ungkap Nila.
Nila sedari pagi standby dan mendampingi putrinya, Bilqis saat tatap muka menggunakan sistem dari dengan sekolah.
Tahun Ajaran Baru para siswa sekolah daring/ Foto: Deny Prastyo Utomo
|
"Sedari pagi sudah disiapkan peralatan. Dari grup sekolah tatap muka dengan zoom, di grup wali murid di kasih nomor login dan password. Tapi ya gitu awal koneksi putus-putus. Baru kemudian bisa lancar," ungkap Nila.
Hal yang sama dirasakan Rahardi Soekarno Junianto. Bersama istrinya sudah stand by mulai pukul 07.00 WIB menyiapkan peralatan laptop dan handpone serta koneksi wifi. Sebab kedua anaknya mulai masuk tahun ajaran baru dengan online jam 08.00 WIB.
Dua putra-putrinya sekolah di SD Islam Al Azhar Syifa Budi Surabaya. Putranya bernama Muhammad Brilliant duduk kelas 6 SD dan putrinya, Zoya Maura Jasmine kelas 2 SD.
"Mulai pagi, saya dan istri menyiapakan peralatan untuk tatap muka dengan sistem dari daring dengan sekolah anak saya. Awalnya adeknya minta menggunakan handpone, tapi kakaknya minta dengan laptop. Tapi kemudian koneksi yang bagus di laptop, akhirnya keduanya menggunakan laptop," kata pria yang akrab dipanggil Antok.
Karena kedua anaknya sekolah yang sama, akhirnya mereka kompak melihat dan mendengarkan perkenalan guru-guru yang ada di sekolah mereka.
"Kalau satu sekolah nggak papa, bisa mendengarkan bareng-bareng. Tadi wali muridnya dikenalkan satu per satu dengan physical distancing dan menggunakan masker," tandas Antok.
Sumber:
PT Rifan Financindo
No comments:
Post a Comment