Wednesday, September 9, 2020

Swab Ati Marliati Beda Hasil, Tim Dokter: Dinyatakan Positif demi Pencegahan | PT Rifan Financindo

PT Rifan Financindo  -   Hasil tes polymerase chain reaction (PCR) sampel yang diambil dari melalui swab bakal calon wali kota Cilegon, Ratu Ati Marliati, menunjukkan perbedaan hasil. Tes swab yang dilakukan pada Senin (7/9) positif Corona (COVID-19), sedangkan pada Selasa (8/9) negatif Corona.

Hasil itu sempat menjadi polemik di kalangan masyarakat Cilegon. Bagaimana pendapat tim dokter terkait perbedaan hasil tersebut?

Anggota tim pemeriksa kesehatan, dr Rizki, menjelaskan, secara keilmuan, jika ada dua hasil berbeda, yang diambil adalah hasil positifnya. Uraian itu sesuai pedoman penanganan COVID-19 yang telah diperbarui oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Definisi confirm adalah ada hasil PCR yang positif di antara hasil yang negatif, dalam masa pandemi yang kita ambil adalah yang positifnya karena lebih banyak manfaatnya untuk pencegahan, penularan, dan treatment terhadap si pasien dibandingkan kita mengambil yang negatifnya," kata dokter spesialis paru tersebut kepada wartawan dalam konferensi pers yang digelar di RSUD Cilegon, Rabu (9/9/2020).

Tim dokter tidak memungkiri soal ada kemungkinan kesalahan mesin dalam mengecek hasil PCR tersebut. Namun, kesepakatan para ahli, jika ada dua hasil berbeda, yakni positif dan negatif, hasil yang diambil adalah positif Corona.

"Walaupun ada kemungkinan yang namanya mesin ya bisa benar bisa salah tapi kesepakatan kita para ahli itu harus ambil yang positif untuk mencegah penularan dan jatuhnya si pasien dari kondisi yang sehat, buruk sampai meninggal," ujarnya.

Keputusan ahli itu diambil karena memerhatikan kondisi di mana dunia sedang dilanda pandemi COVID-19. Dia menambahkan, secara keilmuan, pasien yang sempat dinyatakan positif Corona hasil PCR dan tanpa gejala seharusnya diisolasi selama 10 hari.

Konferenai pers di RSUD Cilegon soal status kesehatan bakal calon wali kota Cilegon, Ratu Ati Marliati (M Iqbal/detikcom)Konferensi pers di RSUD Cilegon soal status kesehatan bakal calon wali kota Cilegon, Ratu Ati Marliati. (M Iqbal/detikcom)

"Dalam penanganan COVID yang dikeluarkan oleh Kemenkes di pedoman revisi itu seperti itu. Apabila ada data PCR positif dinyatakan sebagai confirm COVID tanpa gejala dia harus diisolasi 10 hari," tuturnya.

Rizki mengembalikan keputusan apakah Ati harus diisolasi atau tidak kepada panitia penyelenggara Pilkada Serentak 2020. Kendati begitu, Ati diketahui melanjutkan tahapan tes kesehatan di RSUD Cilegon.

"Jadi apabila pertanyaannya seperti itu dikembalikan kepada panitia penyelenggara apakah mau diisolasi atau tidak, tapi secara keilmuan harusnya diisolasi, seharusnya. Jadi saya bicara berdasarkan keilmuannya tidak ada tendensi apa pun kepentingan apa pun," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Ratu Ati Marliati membantah dirinya positif COVID-19. Dia menyatakan mendapat dua bukti hasil swab dari RS Krakatau Medika dan RS Siloam, yang menyatakan dirinya negatif COVID-19.

Ati berinisiatif menjalani tes untuk kedua kalinya lantaran hasil swab pertama yang dilakukan di RSUD Cilegon positif COVID-19.

"Ibu alhamdulillah sehat-sehat saja. Ibu juga sempat kaget ada berita itu. Maka dari itu, Ibu mencoba kemudian melakukan tes ulang, karena dari awal pada saat Ibu pendaftaran, sudah dinyatakan negatif, sehingga alhamdulillah pendaftaran berjalan lancar," kata Ati saat dimintai konfirmasi, Rabu (9/9).

Ati terkonfirmasi positif COVID-19 berdasarkan tes swab yang dilakukan di RSUD Cilegon oleh tim pemeriksa kesehatan. Hasil swab itu kemudian diperiksa di laboratorium PCR RS Krakatau Medika, Cilegon.

Kabar tersebut lalu disampaikan Ketua KPU Cilegon Irfan Alfi. Konferensi pers itu juga dihadiri Ketua IDI Cilegon, yang mengamini bahwa Ati terkonfirmasi positif. Ati diminta menjalani isolasi mandiri.

"Hasil pemeriksaan kesehatan bahwa ada yang terkonfirmasi terdeteksi untuk satu bapaslon dan sudah kita sampaikan surat untuk melakukan isolasi mandiri sampai batas waktu yang ditetapkan dalam koridor etik tim pemeriksa kesehatan dalam penanganan kasus pandemi," kata Irfan Alfi, Selasa (8/9).


Sumber: News.detik

PT Rifan Financindo

No comments:

Post a Comment

Jumlah Uang Beredar Naik Jadi Rp 8.721,9 T Berkat Penyaluran Kredit Moncer

Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar pada Januari 2024 mengalami pertumbuhan. Uang beredar mengalami pertumbuhan, salah satunya ditopan...