Friday, January 8, 2021

Mobil Listrik Karya Putra Indonesia Bakal Dibeli Malaysia | PT Rifan Financindo


PT Rifan Financindo - Setelah kabar menggegerkan bakal hadirnya mobil nasional yang harus menggandeng perusahaan otomotif Malaysia, Proton, kali ini industri otomotif nasional kembali dibuat tercengang oleh negeri tetangga.


Betapa tidak, Selo, mobil prototype bertenaga listrik ciptaan Ricky Elson rupanya siap dipinang oleh Malaysia. Ya, mobil yang sampat menjadi buah bibir beberapa waktu lalu, di mana kala itu mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan, ingin mencanangkan program mobil listrik.

Alhasil, Ricky salah satu putra bangsa itu ikut terlibat dalam pembuatan mobil sport listrik yang dikenal dengan sebutan 'Selo'.

Namun, rencana tinggal rencana, seakan merasa tak lagi mendapatkan dukungan penuh dari pihak dalam negeri. Selo justru kini tengah dilirik Malaysia. Menurut Ricky, ketertarikan negeri Jiran mengembangkan mobil buatan pria asal Padang, Sumatera Barat, ini muncul setelah pertemuannya dengan seseorang di Kuala Lumpur, delapan bulan silam.

“Hari ini dapat kabar, ada keinginan keras mereka untuk pengembangan mobil listrik, bersama team kami,” tulis Ricky dalam aku sosialnya yang diposting 30 Agustus 2015.

Ia mensinyalir, besar kemungkinan pengembangan mobil prototype Next Generation Of "SELO" the Electric Car itu berasal dari Malaysia. Langkah ini tentu membuat publik di Tanah Air bertanya. Kendati demikian, ia memiliki alasan kuat untuk tidak menolak tawaran tersebut.

"Ini bukan menjual diri. Karena kami harus terus berkarya,” ungkap Ricky.

Sementara itu, menurut President Director PT FIN Komodo Teknologi, Ibnu Susilo, Indonesia memang tengah krisis mobil nasional. Tak heran jika kemudian beberapa negara tetangga bisa menggandeng hasil karya anak bangsa.

Kata dia, proyek mobil nasional merupakan tantangan yang perlu dijawab oleh pemerintah, mengingat daya beli masyarakat yang tinggi terhadap kendaraan. Namun sayang, porsi besar itu hanya dinikmati para produsen asing.

"Jika pemerintah hanya mendorong produsen otomotif asing untuk buka pabrik di sini (Indonesia) itu tidak akan menjawab persoalan. Kita tidak akan pernah punya mobil nasional," kata Ibnu kepada VIVA.co.id.

Pemerintah, kata dia, seharusnya mendorong agar mobil nasional itu terus berdiri, tidak hanya di depan publik saja. Namun sejalan dengan apa yang disampaikan. "Karena, saat ini terlihat setengah-setengah, support gitu-gitu saja," ujar Ibnu.

Menurutnya, bila itu yang terus dilakukan, tidak akan mungkin embrio-embrio mobil nasional seperti halnya Selo, ataupun Komodo buatan Cimahi, Jawa Barat, akan tumbuh.

No comments:

Post a Comment

Jumlah Uang Beredar Naik Jadi Rp 8.721,9 T Berkat Penyaluran Kredit Moncer

Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar pada Januari 2024 mengalami pertumbuhan. Uang beredar mengalami pertumbuhan, salah satunya ditopan...