Friday, February 5, 2021

Kemenag Sayangkan Dosen UIN Makassar Wajibkan Bawa Bunga Saat Bimbingan | PT Rifan Financindo

 PT Rifan Financindo  -  Seorang oknum dosen di UIN Alauddin Makassar mewajibkan mahasiswa membawa bunga bila ingin menghadap untuk bimbingan skripsi. Kementerian Agama (Kemenag) turut berkomentar mengenai tindakan oknum dosen tersebut.

"Tentu kita menyayangkan kejadian seperti itu karena kampus ini kan adalah laboratorium peradaban atau tempat orang mencari ilmu pengetahuan," kata Direktur Guru dan Tenaga Pendidikan Madrasah Kemenag Muhammad Zain lewat sambungan telepon, Kamis (4/2/2021).

Menurutnya, tugas dosen yakni melakukan transmisi ilmu pengetahuan kepada mahasiswa serta menanamkan karakter baik. Sehingga, apa yang dilakukan oleh oknum dosen tersebut berkebalikan.

Ia mempersilahkan tim dari UIN Makassar yang dibentuk untuk mengusut kasus itu bekerja. Ia turut mendukung penyelidikan atas dugaan pelanggaran kode etik.

"Iya dong (mendukung penyelidikan) karena ini bagian dari proses pembelajaran kita semua sebagai anak-anak bangsa," ungkap Zain.

"Dosen menjadi teladan bagi para siswa atau mahasiswa memang kedepannya kita harus hati-hati dalam berperilaku karena akan menjadi profile bagi mahasiswa," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Wakil Dekan I Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar mewajibkan mahasiswi membawa bunga saat bimbingan skripsi.

Sejumlah mahasiswa tersebut kemudian menumpahkan curahan hatinya, karena kewajiban memberi bunga kepada sang dosen dirasa memberatkan penyelesaian tugas skripsi.

Penelusuran detikcom, oknum dosen di Jurusan Farmasi UIN Alauddin Makassar tersebut meminta mahasiswanya membawa bunga saat dihubungi via pesan singkat untuk konsultasi skripsi. Bunga yang dibawa harus sesuai yang dipesan oleh sang dosen. Jika tidak, konsultasi skripsi bisa batal.

"Dia (dosen) chat sendiri, bilang datang meki ke rumah sebentar sudah Magrib nah, tapi, tapi, bawakan ka bunga keladi pink yang besar nah," kata seorang mahasiswi Jurusan Farmasi berusia 22 tahun saat berbincang dengan detikcom, Kamis (4/2/2021).

Memiliki pengalaman serupa, seorang mahasiswi Farmasi lainnya mengatakan dia bahkan diminta membawa dua pot tanaman bunga sekaligus. Hal ini pun dinilai sangat memberatkan mahasiswi.

"Kalau harga Rp 50 ribu, mungkin tidak ji, tapi ini Rp 400 ribu satu pot," katanya.

Menanggapi hal tersebut, pihak Fakultas telah meminta keterangan kepada Wakil Dekan I tersebut dan bersurat ke Komisi Disiplin Penegakan Etik Universitas.

"(Wakil dekan satu) sudah (dimintai keterangan). Yang jelas kalau dari pimpinan (fakultas) kita sudah serahkan ke Komisi Disiplin Penegakan Etik Universitas," kata Dekan Fakultas Ilmu Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar Dr dr Syatirah Jalauddin kepada detikcom, Kamis (4/2/2021).


Sumber: news.detik

PT Rifan Financindo

No comments:

Post a Comment

Jumlah Uang Beredar Naik Jadi Rp 8.721,9 T Berkat Penyaluran Kredit Moncer

Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar pada Januari 2024 mengalami pertumbuhan. Uang beredar mengalami pertumbuhan, salah satunya ditopan...