Tuesday, March 16, 2021

China Mau Lucuti Bisnis Media Jack Ma | PT Rifan Financindo



PT Rifan Financindo  Alibaba, raksasa e-commerce yang dibesarkan Jack Ma, tidak hanya berbisnis toko online namun juga merambah bidang lain termasuk media massa. Hal itu dilaporkan membuat pemerintah China tidak berkenan.

Menurut laporan Wall Street Journal yang mengutip sumber terkait, pemerintah China telah meminta Alibaba Group untuk melepas aset media yang mereka miliki.

Diskusi mengenai persoalan ini antara pemerintah China dengan Alibaba sudah berlangsung sejak awal tahun ini. Pasalnya pemerintah China kaget karena Alibaba rupanya berekspansi luas di bidang media.

Alibaba memiliki beberapa media, yang terkenal misalnya South China Morning Post yang berbasis di Hong Kong. Mereka juga punya saham di media sosial populer di China yaitu Weibo.

Kenapa pemerintah China tidak suka? Dikutip detikINET dari Reuters, Kamis (16/3/2021), dengan kepemilikan beberapa media, maka Alibaba dikhawatirkan bisa terlalu berpengaruh dan mengusik pemerintah China yang punya agenda sendiri. Alibaba belum berkomentar tentang isu ini.

Sebelumnya, Alibaba juga juga telah diinvestigasi secara resmi oleh pemerintah China terkait dugaan melakukan praktik monopoli. Bahkan dalam kabar terbaru, regulator anti monopoli China sudah mempertimbangkan untuk menjatuhkan denda lumayan besar pada mereka.

Sumber Wall Street Journal menyebutkan bahwa raksasa e-commerce itu kemungkinan akan didenda lebih dari USD 975 juta atau di kisaran Rp 14 triliun. Perusahaan chip Qualcomm sebelumnya pernah didenda sejumlah itu pada tahun 2015 terkait praktik anti kompetisi.

Alibaba diinvestigasi sejak Desember 2020 silam oleh regulator China. Salah satu tuduhannya, Alibaba disinyalir melarang merchant atau pedagang di situsnya mendaftar di platform toko online yang lain.



Simak Video "Jack Ma yang Kalem di Kemunculan Perdananya Usai Menghilang"



Sumber: Int.detik
PT Rifan Financindo

No comments:

Post a Comment

Jumlah Uang Beredar Naik Jadi Rp 8.721,9 T Berkat Penyaluran Kredit Moncer

Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar pada Januari 2024 mengalami pertumbuhan. Uang beredar mengalami pertumbuhan, salah satunya ditopan...