Monday, March 1, 2021

Mau Beli Rumah DP 0%? Simak Tips Ini Dulu | PT Rifan Finacindo



PT Rifan Financindo  - Kebijakan DP KPR 0% bakal berlaku mulai besok. Meski begitu, jangan langsung terburu-buru membeli rumah dengan adanya keringanan uang muka ini.

Perencana keuangan senior Aidil Akbar mengungkapkan bagi masyarakat yang mau membeli rumah DP 0% ada beberapa hal yang harus jadi perhatian.

Yang paling pertama adalah potensi bengkaknya biaya cicilan bulanan. Pasalnya dengan DP 0%, uang muka dari rumah akan beralih dibayarkan pada cicilan kredit rumah tiap bulan.

"DP 0% sebabkan banyak hal, artinya ini kan 100% kita berutang atas rumah, maka pertama yang bakal terjadi adalah cicilan bulanan berpotensi akan naik," ujar Aidil kepada detikcom, Minggu (28/2/2021).

Hal kedua yang kemungkinan terjadi adalah premi asuransi akan naik. Bagi yang memiliki asuransi jiwa kemungkinan dengan bertambahnya utang si pemilik asuransi, maka premi yang harus dibayar tiap bulan akan naik.

Aidil mengatakan membayar premi masuk ke dalam pos cicilan bulanan. Sementara menurutnya ambang batas normal jumlah utang dan cicilan adalah 30-40% dari jumlah penghasilan.

"Kedua, premi asuransi akan naik, karena kan dia nyicil utangnya rumah 100% itu, maka polis asuransi akan naik dan akan pengaruhi cicilan bulanan juga kan, karena tiap bulan premi masuk ke pos cicilan," ungkap Aidil.

Aidil juga menyarankan bagi yang tertarik untuk membeli rumah DP 0%, harus teliti untuk melakukan pengecekan pada suku bunga cicilan yang ditawarkan.

Akan lebih baik apabila suku bunga cicilan serendah mungkin, pasalnya cicilan kredit yang harus dibayar tiap bulan akan bertambah jumlahnya karena uang muka tak dibayarkan.

"Cek juga suku bunganya, kalau nggak turun ya berarti naik cicilannya. Nah cara ngakalinnya kan dia tambah waktu nyicil," kata Aidil.

Tak lupa Aidil mengingatkan saat ini kondisi pandemi masih menyebabkan ketidakpastian, tak terkecuali pada pekerjaan dan juga penghasilan banyak orang. Bisa saja suatu perusahaan tiba-tiba memotong gaji karyawannya, atau bahkan melakukan PHK.

"Balik lagi juga nih pandemi belum selesai, tempat kerja aman nggak? Perusahaan kan bisa aja megap-megap juga, kecuali dia kerja di BUMN atau pemerintah yang bakal tetap dapat gaji tiap bulan," uingkap Aidil.

"Tahu-tahu di PHK atau dipotong gajinya mau gimana? Emergency fund-nya ada nggak," kata Aidil.


Sumber: finance.detik

PT Rifan Finacindo

No comments:

Post a Comment

Jumlah Uang Beredar Naik Jadi Rp 8.721,9 T Berkat Penyaluran Kredit Moncer

Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar pada Januari 2024 mengalami pertumbuhan. Uang beredar mengalami pertumbuhan, salah satunya ditopan...