Friday, July 23, 2021

Miris, Penambang Bitcoin Tewas Kesetrum Komputernya Sendiri | PT Rifan Financindo

PT Rifan Financindo  -    Seorang penambang Bitcoin bernama Danai Makmek meninggal dunia, awal pekan ini. Pria Thailand itu tewas tersetrum listrik saat terjadi masalah dalam penambangan mata uang kripto yang ia lakukan.

Awalnya ia putus asa karena mesin penambangan uang kripto milknya mati mendadak. Ia mencoba menyalakan komputernya untuk mengumpulkan lebih banyak cryptocurrency.

Ia pun langsung menghubungi saudaranya untuk membantu memperbaikinya karena tidak ingin kehilangan waktu menambang Bitcoin. Namun kakaknya Apiwat Makmek, mengatakan baru akan datang sehari kemudian bersama teknisi komputer.

Apiwat mengatakan bahwa saudaranya khawatir dan tidak dapat mengambil risiko mesin rusak selama sehari. Sehingga ia berusaha memperbaikinya sendiri.

Tragisnya, pemuda yang bisa menghasilkan ribuan dollar per minggu dari bisnis penambangan kripto tewas setelah komputer penambangan Bitcoin meledak dan menyetrumnya. Terlihat di TKP kabel dan perangkat berantakan.

"Saya memperingatkannya tetapi dia tidak bisa menunggu.Saya pikir dia panik dan begadang sepanjang malam mencoba memperbaikinya," kata Apiwat seperti dikutip News.com.au dari The Sun.

"Komputer telah dimodifikasi sehingga bertenaga.Saya tidak berpikir itu aman tetapi adik saya telah membuatnya sendiri untuk menambang Bitcoin yang sangat dia sukai."

Dia segera menelepon layanan darurat yang mencoba menghidupkan kembali penambang Bitcoin tetapi tidak berhasil. Polisi pun tiba di lokasi untuk melakukan penyelidikan.

Kolonel Polisi Santi Shoosheud mengatakan tidak ada tanda-tanda masuk paksa ke kamar pria itu. Tidak ada luka yang mencurigakan sehingga mereka percaya bahwa Danai tersengat listrik.

"Kami yakin dia berusaha memperbaiki sendiri mesin yang rusak dan tersengat listrik.Kami masih menyelidiki kasus ini tetapi sejauh ini tidak ada orang yang masuk secara paksa atau cedera yang mencurigakan," katanya.

Sebelumnya, Bitcoin adalah mata uang digital yang ditemukan pada tahun 2009 yang tiba-tiba melonjak popularitasnya pada tahun 2017. Namun, ada kekhawatiran bahwa jumlah daya yang digunakan untuk menambang Bitcoin dapat merusak lingkungan.

Untuk mendapatkan satu Bitcoin, komputer perlu menyelesaikan jumlah matematika kompleks. Ini membutuhkan daya dalam jumlah besar.

Semakin besar pengaturan Anda, semakin besar peluang Anda untuk menemukan Bitcoin, tetapi juga meningkatkan konsumsi energi Anda. Sebagian besar penambangan dilakukan di China berkat biaya listrik yang murah.



Sumber: cnbcindonesia

PT Rifan Financindo

No comments:

Post a Comment

Jumlah Uang Beredar Naik Jadi Rp 8.721,9 T Berkat Penyaluran Kredit Moncer

Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar pada Januari 2024 mengalami pertumbuhan. Uang beredar mengalami pertumbuhan, salah satunya ditopan...