Thursday, October 21, 2021

Mengintip Proses Pengolahan Timah di Bangka Belitung | PT Rifan Financindo


PT Rifan Financindo  -  Indonesia memang kaya akan mineral berharga yang tersebar di beberapa daerah, salah satunya adalah timah. Saking banyaknya timah, Indonesia sukses menjadi negara kedua penghasil timah terbesar di dunia berdasarkan U.S. Geological Survey.

Hal ini tidak lepas dari Indonesia yang dilewati oleh jalur timah yang disebut dengan Southeast Asia Tin Belt. Jalur ini turun dari Thailand, menuju ke Malaysia, dan berakhir di Kepulauan Bangka-Belitung. Wilayah inilah yang menjadi area penambangan dan pengolahan PT Timah Tbk, Anggota BUMN Holding industri Pertambangan MIND ID.

Direktur Operasi dan Produksi PT Timah Agung Pratama mengatakan perusahaannya mengelola beberapa site yang ada di Bangka Belitung, Kepulauan Riau dan juga Provinsi Riau. Walau begitu, ia mengatakan timah juga ditengarai ada di beberapa wilayah di Indonesia.

"Untuk konsesi penambangan PT Timah Tbk sendiri ada di wilayah Bangka Belitung, KEPRI dan Riau," kata Agung kepada detikcom beberapa waktu lalu.

Baca juga:
Wow! Kerajinan Timah Bangka Belitung Tersohor ke Timur Tengah-China
Penasaran ingin melihat seperti apa proses pengolahan timah, detikcom pun berkesempatan menyambangi Unit Peleburan PT Timah yang berada di Muntok, Kabupaten Bangka Barat.

Secara historis, PT Timah merupakan penggabungan dari tiga perusahaan Belanda yang menjalankan proses pertambangan Inland Mining dan offshore Mining. Agung menjelaskan proses pemisahan dan pencucian timah yang sudah dikirimkan dari alat produksi. Cadangan mineral dan pasir-pasir timah yang sudah terkumpul tersebut langsung diproses untuk dilakukan proses pencucian.

"Jadi selain proses penambangan, ada item atau peralatan pengolahan pertama setelah proses penambangan dilakukan yaitu proses pencucian. Setelah dicuci kemudian bijih timah yang berbentuk kadarnya akan menjadi Sn 65%-72% untuk kemudian dibawa ke fasilitas peleburan" ujar Agung.

Indonesia menjadi salah satu negara di dunia yang mampu memproduksi mineral timah dalam jumlah besar. Kemana Timah Indonesia larinya? Dalam pengoperasiannya, pemerintah menunjuk PT Timah (Tbk) untuk menambang mineral timah yang berada di Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, dan Provinsi Riau. Foto: Rachman_punyaFOTO
Pada dasarnya, PT Timah Tbk melaksanakan pola penambangan terintegrasi selain eksplorasi dan penambangan, proses pengolahan bijih timah menjadi logam timah terbagi menjadi tiga tahap. Pertama, tahap konsentrasi yakni pemisahan bijih timah dengan kadar Sn 20-30% dari mineral lainnya. Selain itu dilakukan pula peningkatan kadar timah menjadi sekitar Sn 72-74%.

Kadar timah yang tinggi merupakan syarat utama proses peleburan untuk mendapatkan logam timah yang berkualitas. Proses selanjutnya adalah proses peleburan atau smelting. Proses peleburan merupakan proses reduksi konsentrat bijih timah dengan suhu yang tinggi.

Memang ketika detikcom berada di tempat tersebut, hawa panas seketika langsung terasa. Ketika kami bertanya, suhu yang dibutuhkan untuk melebur timah-timah tersebut berada di sekitar 900 derajat celcius.

Proses dilakukan dalam dua tahap, tahapan pertama peleburan konsentrat bijih timah yang akan menghasilkan timah kasar atau crude tin dan terak 1 atau slag. Pada peleburan pertama, slag akan mengikat mineral pengotor lain pada konsentrat.

Pada peleburan tahap kedua, slag akan kembali direduksi sehingga menghasilkan senyawa SnFe atau yang disebut dengan hardheard. Hardheard merupakan bahan baku untuk peleburan tahap pertama.

Nantinya, proses peleburan yang baik akan menghasilkan crude tin dengan kadar Sn yang tinggi dan komponen pengotor (impurities) berupa mineral lain seperti As, Pb, Ag, Fe, Cu dan Sb yang rendah.

Di fasilitas peleburan, timah-timah tersebut diupgrade lagi, sehingga speknya sudah sesuai dengan kebutuhan pasar dan dicetak dalam bentuk balok-balok timah atau ingot yang siap untuk diekspor.

"Untuk proses penambangan di darat kurang lebih sama. Flow penambangan baik oleh alat tambang perusahaan sendiri atau mitra akan dibawa dari site tambang ke proses pencucian hingga peleburan, sampai dengan menghasilkan produk balok timah dengan spesifikasi yang sesuai untuk diekspor," ungkap Agung.

Indonesia menjadi salah satu negara di dunia yang mampu memproduksi mineral timah dalam jumlah besar. Kemana Timah Indonesia larinya? Dalam pengoperasiannya, pemerintah menunjuk PT Timah (Tbk) untuk menambang mineral timah yang berada di Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, dan Provinsi Riau. Foto: Rachman_punyaFOTO
"Simple prosesnya seperti itu dan tentunya areal tambang yang masuk kategori dapat direklamasi akan dilakukan reklamasi baik penanaman atau dalam bentuk lainnya," lanjutnya.

Tahapan terakhir adalah pemurnian atau refining. Pada tahap ini crude tin dari hasil peleburan pertama akan dimurnikan melalui kettle refining, eutectic refining dan electrolytic refining. Proses pemurnian akan menghasilkan logam timah dengan kadar Sn yang mampu mencapai 99,93%.

Produk akhir yang dihasilkan berupa logam timah dalam bentuk balok atau batangan dengan skala berat berkisar antara 16 kg sampai dengan 30 kg per balok. Logam timah juga dapat dibentuk sesuai dengan permintaan pelanggan (customize) dan mempunyai merek dagang yang terdaftar di Bursa Logam London (LME).

Soal proses penambangan, Agung menjelaskan PT Timah melakukan pedoman good mining practices yang sudah ditetapkan pemerintah. Artinya setiap kegiatan eksplorasi dan produksi yang dilakukan baik di darat maupun laut harus dilanjutkan dengan proses pasca tambang.
"Reklamasi berbentuk penanaman pohon atau reklamasi dalam bentuk lain. Saat ini kami sudah mengembangkan program-program reklamasi ini dengan lebih mengarah ke program pengembangan ekonomi kerakyatan. Sehingga pasca tambang bukan hanya sekedar penanaman lahan tetapi lokasi tersebut bisa berdampak ekonomi bagi masyarakat sekitar," imbuhnya.

Sebagai contoh, PT Timah saat ini sedang menjajaki program reklamasi dalam bentuk tambang udang. Kegiatan ini menggunakan lahan-lahan bekas tambang dan pelaksanaannya melibatkan program pemberdayaan masyarakat. Ada juga penanaman ubi yang digunakan untuk industri tepung, Inisiasi sirkuit motor cross untuk pengembangan talenta Bangka Belitung khususnya motor sport.

Sejalan dengan pelaksanaan praktik penambangan yang baik, PT Timah juga melakukan berbagai inovasi teknologi dalam proses tambangnya.

Untuk penambangan laut misalnya, PT Timah memiliki teknologi kapal keruk, bucket wheel dredge hingga kapal isap produksi. PT Timah juga sedang mengembangkan teknologi BHM atau Borehole Mining laut dengan tetap mengedepankan praktik penambangan yang baik.

PT Timah juga bermitra dengan masyarakat sejalan dengan ponton isap produksi dimiliki oleh masyarakat di sekitar wilayah operasi perusahaan. Dalam pelaksanaannya PT Timah tetap melibatkan masyarakat baik dari skala kecil maupun skala yang lebih besar.

"Mudah-mudahan PT TIMAH bisa terus bersinergi dengan masyarakat, dengan pemerintah daerah sehingga memberikan kontribusi yang positif untuk masyarakat dalam bentuk ekonomi kerakyatan," ucap Agung.


Indonesia menjadi salah satu negara di dunia yang mampu memproduksi mineral timah dalam jumlah besar. Kemana Timah Indonesia larinya? Dalam pengoperasiannya, pemerintah menunjuk PT Timah (Tbk) untuk menambang mineral timah yang berada di Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, dan Provinsi Riau. Foto: Rachman_punyaFOTO
Agung mengatakan cadangan PT Timah tahun 2020 tercatat sekitar 282.000 ton. PT Timah juga terus melakukan eksplorasi dengan estimasi di tahun 2022 cadangan timah dapat lebih tinggi.

"Kita juga bergantung kepada teknologi, jika ada advance technology dan terdapat cadangan yang statusnya dalam kategori "sumber daya" yang dapat di konversi ke dalam kategori "cadangan" sehingga secara umum data cadangan bisa bertambah," imbuh Agung.

"Lalu harga juga menjadi variabel yang menentukan, karena dengan harga logam tinggi saat ini, membuat cadangan yang dulu tidak ekonomis, kini menjadi ekonomis. Jadi kalau bicara lifetime ini ya variabelnya dapat dilihat dari berbagai aspek," sambungnya.

Sebagai informasi, detikcom bersama MIND ID mengadakan program Jelajah Tambang berisi ekspedisi ke daerah pertambangan Indonesia. detikcom menyambangi kota-kota industri tambang di Indonesia untuk memotret secara lengkap bagaimana kehidupan masyarakat dan daerah penghasil mineral serta bagaimana pengolahannya.

 


Sumber: market.bisnis

PT Rifan Financindo

No comments:

Post a Comment

Jumlah Uang Beredar Naik Jadi Rp 8.721,9 T Berkat Penyaluran Kredit Moncer

Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar pada Januari 2024 mengalami pertumbuhan. Uang beredar mengalami pertumbuhan, salah satunya ditopan...