Monday, November 1, 2021

Ayo Cek! Saham Emiten Transportasi & Logistik Bergerak Liar | PT Rifan Financindo

PT Rifan Financindo  -   Saham-saham emiten yang terhimpun dalam indeks sektor transportasi & logistik (IDXTRANS) melesat pada awal perdagangan hari ini, Senin (1/11/2021). IDXTRANS sendiri memimpin kenaikan indeks sektoral di Bursa Efek Indonesia (BEI) pagi ini, dengan naik 24,22 poin atau 2,00% dibandingkan penutupan Jumat pekan lalu.

Berikut kenaikan saham transportasi & logistik, berdasarkan data BEI, pukul 09.41 WIB.

  1. Indonesia Transport & Infrastructure (IATA), saham +17,54%, ke Rp 67/saham

  2. Hasnur Internasional Shipping (HAIS), +7,84%, ke Rp 220/saham

  3. Samudera Indonesia (SMDR), +7,69%, ke Rp 770/saham

  4. Adi Sarana Armada (ASSA), +6,29%, ke Rp 3.380/saham

  5. Satria Antaran Prima (SAPX), +6,28%, ke Rp 1.100/saham

  6. Transkon Jaya (TRJA), +3,79%, ke Rp 274/saham

  7. Jaya Trishindo (HELI), +2,38%, ke Rp 344/saham

  8. Armada Berjaya Trans (JAYA), +2,36%, ke Rp 130/saham

  9. Prima Globalindo Logistik (PPGL), +2,04%, ke Rp 100/saham

  10. Eka Sari Lorena Transport (LRNA), +1,59%, ke Rp 192/saham

  11. Maming Enam Sembilan Mineral (AKSI), +1,21%, ke Rp 500/saham

  12. Weha Transportasi Indonesia (WEHA), +0,91%, ke Rp 222/saham

Dari data di atas, saham emiten milik pengusaha Hary Tanoesoedibjo (Hary Tanoe) IATA memimpin kenaikan dengan melejit 17,54%, dengan nilai transaksi jumbo Rp 32 miliar.

Saham IATA akhirnya rebound setelah anjlok selama 7 hari perdagangan beruntun, atau sejak 21 Oktober lalu. Sebelumnya, saham IATA, yang tidak bergerak di level gocap atau Rp 50/saham sejak pertengahan Februari 2017, tiba-tiba 'bangkit' dan melonjak 34,00% dan 34,33% pada Senin (18/10) dan Selasa (19/10).

Adapun sentimen yang tampaknya mendorong saham IATA adalah soal kabar perseroan yang baru-baru ini mengubah bisnis utamanya dari transportasi ke bisnis pertambangan batu bara.

Perseroan baru-baru ini telah menandatangani nota kesepahaman untuk mengakuisisi PT MNC Energi dari PT MNC Investama Tbk (BHIT) sebagai pemegang saham mayoritas.

"Setelah transaksi, IATA akan menjadi entitas induk untuk seluruh perusahaan batu bara MNC Group," ungkap Head of Investor Relations MNC Group, Natassha Yunita, dalam keterangan resmi, dikutip Senin (18/10/2021).

Selain itu, IATA baru-baru ini mendapatkan investor baru, yakni Literati Capital Investments Limited dan Yaris International Ltd.

Dua investor ini masuk ke perusahaan tersebut melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) alias private placement dengan menyerap 718.147.000 saham dengan nominal Rp 50.

Private placement ini dilaksanakan pada 19 Oktober 2021 lalu dan dieksekusi di harga Rp 50/saham, sehingga perusahaan mendapatkan dana segar Rp 35,90 miliar.

Di posisi kedua ada saham HAIS yang terkerek 7,84% ke Rp 220/saham, dengan nilai transaksi Rp 2 miliar. Saham HAIS juga berhasil menguat kembali setelah 3 hari beruntun melorot ke zona merah.

Di bawah saham HAIS, ada saham emiten pelayaran SMDR yang melejit 7,69% ke Rp 770/saham. Kenaikan ini terjadi seiring SMDR baru saja menerbitkan laporan keuangan kuartal III 2021 yang tergolong ciamik.

Menurut laporan keuangan yang terbit di BEI pada Jumat (29/10), laba bersih SMDR melesat 878,79% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi US$ 51,53 juta per 30 September 2021. Adapun pendapatan usaha tercatat naik 22,28% secara tahunan menjadi US$ 442,76 juta.

Kemudian, saham emiten induk jasa kurir Anteraja milik pengusaha TP Rachmat ASSA juga melompat 6,29% ke Rp 3.380/saham.

Seperti SMDR, ASSA juga mencatatkan kenaikan laba bersih yang signifikan per September 2021.

Berdasarkan data laporan keuangan di BEI pada Jumat (29/10), laba bersih yang diatribusikan ke pemilik induk ASSA tumbuh 56,69% secara yoy menjadi Rp 80,22 miliar pada 30 September 2021. Adapun pendapatan usaha ASSA naik 61,65% menjadi Rp 3,48 triliun per kuartal III 2021.

Saham SAPX juga mencuat 6,28% ke Rp 1.100/saham pagi ini. Emiten pemilik jasa kurir SAP Express ini juga baru saja melaporkan kinerja keuangan per September 2021. Laba bersih SAPX tercatat naik 25,59% secara yoy menjadi Rp 32,09 miliar. Kemudian, pendapatan usaha SAPX tercatat tumbuh 30,13% secara tahunan menjadi Rp 429,34 miliar.




Sumber: cnbcindonesia 

PT Rifan Financindo

No comments:

Post a Comment

Jumlah Uang Beredar Naik Jadi Rp 8.721,9 T Berkat Penyaluran Kredit Moncer

Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar pada Januari 2024 mengalami pertumbuhan. Uang beredar mengalami pertumbuhan, salah satunya ditopan...