Friday, December 17, 2021

Jelang Libur Akhir Tahun, Hotel di Yogyakarta Mulai Penuh | PT Rifan Financindo

 PT Rifan Financindo  - Pemulihan ekonomi di Indonesia semakin pasti seiring dengan meningkatnya keyakinan konsumen untuk belanja dan mengeluarkan uang. Hal itu terlihat dari penuhnya hotel di beberapa tempat pariwisata, tak terkecuali di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Plt Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY, Miyono mengatakan hotel di Yogyakarta saat ini rata-rata sudah penuh sampai perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022. Momen ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi baik nasional maupun regional.

"Sekarang kalau Bapak/Ibu cari hotel di Yogyakarta, saya yakin akan penuh hotel bintang 4 sampai 5 dan non bintang, ini sudah dibooking sampai akhir tahun. Ini mudah-mudahan akan dorong ekonomi sampai akhir tahun," katanya dalam Media Gathering di Six Sense Restaurant, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamis (16/12/2021).

Hotel-hotel yang penuh sebelumnya juga diungkap oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Dia mengungkap lokasi itu terjadi di Jakarta, sampai salah satu investor dari China yang menjadi tamunya harus kesulitan mendapatkan hotel.

"Sekarang kalau Anda cek hotel di Jakarta, sekarang ini hampir penuh atau mungkin penuh. Kemarin saja tamu kami dari Tiongkok, yang investor besar hampir saja ndak dapat hotel. Betapa ini contoh bagus sekali dari pemulihan ekonomi," ungkap Luhut dalam webinar Arah Bisnis 2022, Rabu (15/12/2021).

Kembali ke Miyono, dia menyebut pertumbuhan ekonomi Yogyakarta tergantung dari tiga hal yakni pariwisata, mahasiswa, dan aspek budaya. Makanya saat ada pembatasan karena pandemi COVID-19, ekonomi Yogyakarta sangat terpukul.

"Begitu ada ketentuan PPKM langsung mandek, mati semua itu mulai dari industri makanan kecil, restoran dan macam-macam. Ekonomi Yogyakarta langsung ngedrop, minus 6 sekian, terbesar kedua setelah Bali," tuturnya.

Untuk itu, dengan adanya pembatalan PPKM Level 3 saat Nataru, Miyono menyebut kalangan pengusaha pada senang. "Karena ketika tidak ada kerumunan, mati sudah. Ketika nggak ada orang pariwisata, nggak ada mahasiswa, yaudah langsung jatuh," tuturnya.

Pada 2021 ini, pertumbuhan ekonomi Yogyakarta diproyeksikan akan mencapai 5,4-6,2%. Target itu mempertimbangkan terkendalinya COVID-19 dan semangat gotong royong.

"Kalau tumbuh segitu, jauh lebih tinggi dari nasional. Kami memperkirakan Yogyakarta itu tertinggi di pulau Jawa," tandasnya.

Sumber : finance.detik

PT Rifan Financindo

No comments:

Post a Comment

Jumlah Uang Beredar Naik Jadi Rp 8.721,9 T Berkat Penyaluran Kredit Moncer

Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar pada Januari 2024 mengalami pertumbuhan. Uang beredar mengalami pertumbuhan, salah satunya ditopan...