PT Rifan Financindo - Harga emas menguat tajam pada akhir perdagangan Jumat pagi waktu Jakarta. Penguatan emas ini ditopang dolar Amerika Serikat (AS) yang melemah setelah investor mencerna keputusan pengetatan suku bunga dari Federal Reserve sehari sebelumnya.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, melonjak US$30,3 atau 1,67 persen, menjadi ditutup di US$1.849,9 per ounce, memperpanjang keuntungan untuk hari kedua berturut-turut.
Emas berjangka terangkat US$6,1 atau 0,34 persen menjadi US$1.819,60 pada Rabu (15/6/2022), setelah merosot US$18,3 atau satu persen menjadi US$1.813,50 pada Selasa (14/6), dan anjlok US$43,7 atau 2,33 persen menjadi US$1.831,80 pada Senin (13/6/2022).
Amerika di tengah kekhawatiran tentang prospek ekonomi setelah kenaikan suku bunga terbesar Federal Reserve sejak 1994 juga turut mendukung emas.
Penurunan tajam dalam indeks saham Amerika di tengah kekhawatiran tentang prospek ekonomi setelah kenaikan suku bunga terbesar Federal Reserve sejak 1994 juga turut mendukung emas.Federal Reserve AS menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada Rabu untuk menjinakkan inflasi setelah indeks harga konsumen AS naik 8,6 persen YoY di bulan Mei, terbesar sejak 1994.
Lebih lanjut, keputusan The Fed mendorong imbal hasil obligasi pemerintah Amerika yang berjangka waktu lebih lama lebih rendah dan mendorong dolar dari tertinggi dua dekade, yang membawa emas lebih tinggi. "Pembelian lindung nilai inflasi, potensi permintaan safe-haven versus tekanan dari rezim suku bunga yang lebih tinggi menjaga harga emas seimbang," ujar Michael McCarthy dari Tiger Brokers.
Sumber : market.bisnis
PT Rifan Financindo
No comments:
Post a Comment