PT Rifan Financindo - Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo bercerita bagaimana 2,5 tahun yang lalu sistem layanannya saat masih serba manual. Pria yang akrab disapa Darmo itu mengaku kala itu banyak sekali tagihan listrik yang menumpuk.Darmo mengakui, saat itu kendalanya adalah karena layanannya pembayarannya yang masih manual dan prosesnya yang panjang. Hal itulah yang membuat banyaknya tagihan listrik yang menumpuk.
"Sistem pelayanan pelanggan kita saat ini jauh lebih baik dari pada 2,5 tahun yang lalu. Nah contoh lagi, rekanan PLN itu banyak sekali tagihan belum terbayar, pada waktu itu 2,5 tahun yang lalu. Kami cek kemudian sistem pembayaran manual. Jadi prosesnya pelik dan berbelit," ujar Darmo ketika berbincang dengan detikcom, di Nusa Dua, Bali, ditulis Selasa (15/11/2022).
Darmo lebih lanjut mengatakan, atas masalah tersebut makanya PLN melakukan digitalisasi sistem keuangan dan pembayaran. Ia juga mengklaim saat ini sistem pembayaran PLN sudah lebih cepat, yang tadinya bisa memakan waktu 5 bulan saat ini menjadi hanya 2 minggu saja.
"Jadi yang tadinya manual - paperless, kemudian dilakukan sistem digital. Dan kami potong sistem pembayaran kadang-kadang sampai 4-5 bulan hanya sekitar 1-2 minggu," ungkapnya.
Darmo juga mengatakan digitalisasi yang dilakukan pada sistem lelang juga membuat perusahaan hemat dana. Angkanya disebut mencapai 5 triliun dalam satu tahun.
"Ekosistem PLN menjadi sangat sehat, kami juga melakukan digitalisasi sistem lelang kami, harganya turun. Kami cost saving lebih dari Rp 5 triliun dalam satu tahun," tutupnya.
Sumber : finance.detik
PT Rifan Financindo
No comments:
Post a Comment