PT Rifan Financindo - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan penipuan investasi atau investasi bodong banyak menyasar kalangan mahasiswa. Hal ini diungkapkan oleh anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Friderica Widyasari Dewi dalam Studium Generale di UGM.
Menurutnya, banyak alasan seseorang memutuskan untuk berinvestasi, seperti membiayai cita-cita pribadi, mengatasi daya beli yang terus menurun, serta sebagai alternatif pendapatan.
"Tidak selalu dalam hidup kita akan menerima penghasilan, suatu saat pasti akan pensiun. Di saat itu kita harus bisa mempertahankan hidup kita agar kita bisa hidup lebih nyaman, dan itu tidak bisa tanpa persiapan," ungkapnya dalam laman UGM dikutip Senin (21/11/2022).
Friderica menuturkan generasi muda adalah pelaku ekonomi yang penting sekaligus rentan secara finansial dan mudah ditipu daya. Data menunjukkan pemahaman masyarakat terhadap produk dan jasa keuangan berada di angka 49 persen. Namun 86 persen orang sudah memiliki akses keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan antara literasi dan inklusi keuangan.
"Artinya lebih banyak orang menggunakan produk dan jasa keuangan tanpa memahami," terang alumni Fakultas Ekonomi UGM itu.
Friderica menjelaskan sepanjang tahun 2022 OJK telah menerima 53.851 pengaduan, dan 53.263 di antaranya berkaitan dengan pinjaman online (pinjol) dan pinjol ilegal. Pihaknya meyakini, pinjol merugikan dan membebani karena menetapkan suku bunga yang tinggi dengan fee yang besar dan denda tidak terbatas. Selain itu, pinjol juga bisa mengakses semua data di ponsel serta menggunakan modus intimidasi pada saat penagihan.
"Hati-hati karena ini biasanya menawarkan sesuatu yang sangat cepat, mudah, tapi kalau kita tidak membayar mereka akan datang, semua kontak kita akan dihubungi, dan itu sangat mengerikan," tuturnya.
Tips Berinvestasi dari OJK
Direktur Utama BRI Danareksa Sekuritas itu memberikan tips berinvestasi bagi mahasiswa. Apa saja? berikut tipsnya
Memahami diri dan kondisi keuangan
Mengenali produk investasi
Mulai dari jumlah kecil dengan melakukan diversifikasi
Tidak mudah mengikuti emosi
Selalu memastikan legalitas
Sumber : news.detik
PT Rifan Financindo
No comments:
Post a Comment