Friday, February 16, 2024

Tumbuh Melambat, Penjualan Eceran Desember 2023 Ditopang Momen Nataru

Bank Indonesia (BI) mencatat pada Desember 2023, Survei Penjualan Eceran (SPE) mengindikasikan kinerja penjualan eceran tumbuh melambat secara tahunan dan meningkat secara bulanan.

ADVERTISEMENT

 
Indeks Penjualan Riil (IPR) Desember 2023 tercatat sebesar 218,1 atau tumbuh 0,2 persen (yoy), dibandingkan Desember 2022 yang sebesar 217,8. Pertumbuhan ini tidak setinggi 2,1 persen (yoy) pada bulan sebelumnya. Namun IPR Desember lebih tinggi dibandingkan November yang sebesar 207,9.
 
Asisten Gubernur Bank Indonesia Erwin Haryono menjabarkan, berdasarkan kelompoknya, kinerja penjualan eceran ditopang oleh peningkatan pertumbuhan bahan bakar kendaraan bermotor (17,2 persen, yoy), perlengkapan rumah tangga lainnya (3,4 persen yoy), serta makanan, minuman, dan tembakau (3,4 persen yoy).
 
Sementara itu kelompok suku cadang dan aksesori serta subkelompok sandang tercatat tumbuh masing-masing sebesar 9,0 persen (yoy) dan 11,0 persen (yoy) meski melambat daripada bulan sebelumnya.

ADVERTISEMENT

 
Secara bulanan, kinerja penjualan eceran pada Desember 2023 diindikasikan tumbuh 4,9 persen (mtm), meningkat dari 0,2 persen (mtm) pada November 2023.
 
"Ini sejalan dengan peningkatan permintaan pada periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan libur tahun baru, serta strategi potongan harga dari pedagang eceran," kata Erwin, Jumat, 16 Februari 2024.
 
Seluruh kelompok tercatat meningkat kecuali peralatan informasi dan komunikasi yang terkontraksi (minus 1,7 persen mtm). Peningkatan tertinggi terjadi pada subkelompok sandang (8,6 persen mtm), disusul barang budaya dan rekreasi (4,5 persen mtm), serta makanan, minuman, dan tembakau (5,5 persen mtm).

Baca juga: BI: Utang Luar Negeri Indonesia Bertambah Jadi USD407,1 Miliar di Akhir 2023
 

Prakiraan penjualan riil Januari 2024

 
Kinerja penjualan eceran pada Januari 2024 diprakirakan meningkat secara tahunan namun terkontraksi secara bulanan. Hal tersebut tercermin dari IPR Januari 2024 yang tercatat sebesar 216,0 atau secara tahunan tumbuh 3,7 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 0,2 persen (yoy).
 
Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan mayoritas kelompok terutama subkelompok sandang (15,4 persen yoy), kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya (5,4 persen yoy), serta makanan, minuman, dan tembakau (5,3 persen yoy).
 
"Sementara itu, kelompok peralatan informasi dan komunikasi mengalami perbaikan meski masih berada pada fase kontraksi sebesar 21,8 persen (yoy)," kata Erwin.
 
Secara bulanan, kinerja penjualan eceran pada Januari 2024 diprakirakan terkontraksi sebesar 1,0 persen (mtm), lebih rendah daripada periode sebelumnya yang tumbuh 4,9 persen (mtm). "Ini sejalan dengan normalisasi permintaan masyarakat setelah periode HBKN Natal dan libur tahun baru serta faktor cuaca," kata Erwin.
 
Sebagian besar kelompok tercatat menurun dan berada pada fase kontraksi, terdalam pada bahan bakar kendaraan bermotor (minus 3,9 persen mtm). Kelompok lain yang tercatat terkontraksi antara lain subkelompok sandang (minus 3,0 persen mtm), kelompok barang budaya dan rekreasi (minus 2,7 persen mtm), serta makanan, minuman, dan tembakau (minus 1,0 persen mtm).
 
Pada triwulan IV-2023, kinerja penjualan eceran diprakirakan meningkat. Indeks Penjualan Eceran triwulan IV-2023 tercatat tumbuh sebesar 1,6 persen (yoy), sedikit meningkat dari triwulan sebelumnya yang tumbuh 1,4 persen (yoy).
 
Peningkatan tertinggi tercatat pada kelompok bahan bakar kendaraan bermotor sebesar 12,5 persen (yoy) diikuti suku cadang dan aksesori (10,3 persen yoy) serta perlengkapan rumah tangga lainnya (3,1 persen yoy).


Sumber : metrotvnews

No comments:

Post a Comment

Jumlah Uang Beredar Naik Jadi Rp 8.721,9 T Berkat Penyaluran Kredit Moncer

Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar pada Januari 2024 mengalami pertumbuhan. Uang beredar mengalami pertumbuhan, salah satunya ditopan...