Wednesday, October 30, 2019

Bagaimana Strategi Trading Saham Dengan Robot? | PT Rifan

PT Rifan  -  Era robot telah dimulai, memang sih belum seperti film-film yang memproyeksikan masa depan, namun paling tidak sudah masuk ke industri pasar modal. Saya masih inget beberapa pekan lalu tenaga kerja perbankan di Eropa berkurang drastis gegara sudah digantikan oleh teknologi.
Pertanyaan serupa muncul ketika beberapa blogger dikumpulkan saat RHB Sekuritas launching aplikasi dengan fitur ARO (Assisted Robo Optimization). Singkat cerita, tampilan ARO lebih milenial dan menggunakan robot untuk menentukan saat untuk “Buy”, “Hold”, atau “Sell” dengan arah kecenderungan yang ditunjukkan dengan bar.
Pada saat itu, ada pertanyaan begini:
” Apakah dengan peluncuran ARO, akan mengurangi tenaga kerja manusia di perusahaan RHB?”
Entah kenapa saya tergelitik, untungnya jawaban dari pihak manajemen cukup menenangkan. Jadi peluncuran robot sebagai alat bantu trading tidak menghilangkan unsur manusia. Ingat, kemajuan teknologi akan semakin sempurna dengan adanya “human touch”.
Well, saya sepakat dengan jawaban beliau. Bagaimanapun juga, setiap keputusan adalah tanggung jawab si manusia. Oleh karena itu, dalam trading juga diperlukan bantuan rekomendasi dari manusia juga. Robot hanya berfungsi untuk menekan rasa emosi, sehingga mengurangi potensi loss yang disebabkan gara-gara masalah “mood”.

strategi trading saham dengan robot
Pose pas acara launching ARO

Sekarang kita akan bahas, sebenarnya bagaimana trading saham dengan robot agar ngasih profit optimal?

1. Paham Manfaat Robot Trading

Sebenarnya akan jadi mubazir bila Anda menggunakan teknologi tanpa mengetahui manfaatnya. Robot trading saham diciptakan untuk menutup kekurangan “manusiawi”.
Misalnya kita sudah membuat formula trading dan diaplikasikan ke sistem. Maka secara otomatis, setiap arah harga saham akan dieksekusi sesuai “ide”, bukan “perasaan” kita. Tidak akan ada perasaan seperti,
“Ah, jual nanti aja. Sayang, kayaknya bisa naik lagi.”
Betul kan?
Dengan demikian, perilaku trading akan sangat konsisten dan disiplin. Namanya aja robot, pastilah kaku!

2. Waspada Efek Negatif Robot Trading Saham

Tidak semuanya positif pasti, akan selalu ada kekurangan bahkan dalam penggunaan robot trading. Misalnya saja terjadi system error atau bug di program yang dijalankan. Uda ketauan dong, bisa jadi Anda gagal bertransaksi atau justru salah menciptakan formula.
Makanya sebagai pemilik modal, Anda tetap harus awas mengawasi penggunaan robot trading. Jangan dilepas begitu saja!
Memang sudah tidak perlu dilihat setiap saat, tapi monitor aja dalam kurun waktu tertentu.

3. Paham Analisis Teknikal

Karena mainnya di formula yang kita perintah untuk dijalankan robot, maka sebagian besar analisis bersifat teknikal. Oleh karena itu, sebelum lebih jauh melangkah, coba deh biasakan diri Anda dengan istilah-istilah analisis teknikal.
Pada akhirnya Anda akan dihadapkan pada pilihan untuk Beli atau Jual di titik tertentu. Jadi akan sangat merepotkan jika Anda tidak memahami sinyal-sinyal yang telah diberikan oleh Sang Robot.
Salah satu prinsip yang saya gunakan ketika membicarakan analisis teknikal adalah menggunakan teknik paling sederhana. Bahkan terkadang hanya modal MA nampaknya cukup, toh saya bukan seorang day trader yang setiap detiknya berkutat dengan candle stick.
Cukup menentukan titik support dan resistance setiap minggunya, dan biarkan Si Robot yang mengeksekusinya.

4. Tes Software

Masa iya Anda mau menggunakan tools yang ternyata tidak nyaman?
Engga doyan kan? Oleh karena itu, coba deh ngetest alatnya dulu. Sebagian besar software termasuk ARO, membutuhkan syarat membuka rekening agar mendapat pelayanan premium.
Nampaknya tidak terlalu masalah, toh biasanya juga enggak besar paling di kisaran ratusan ribu. Nah setelah itu, invest duit di rekening tadi. Ga perlu banyak-banyak, cukup 10% dari modal Anda untuk nge-test robot trading saham.
Kalau nyaman silakan diteruskan, bagaimana jika tidak?
Ya harus telepon call center dan lakukan penarikan dana, semuanya! Jangan lupa pertimbangkan faktor risiko investasi yang mampu Anda terima dan jangka waktu tradingnya.

5. Dinamis

Setiap trend pasar memiliki strategi yang berbeda, Anda tidak bisa mematok nilai resistance tinggi kalau pasar sedang bearish, begitu pula sebaliknya.
Richard Dennis, seorang trader legendaris mengajarkan strategi tradingnya kepada sekumpulan orang, bahkan termasuk yang belum berpengalaman. Memang mungkin sih, mencontoh kesuksesannya melalui teknik yang diajarkan, tapi jangan saklek.
Lebih dari itu, siswa harus bisa paham alasan kenapa si Richard memutuskan jual, beli, dan mengaplikasikannya di sistem yang dia buat. Pasar dan trading bukan benda mati, dia digerakkan oleh manusia, so kita harus dinamis dan fleksibel terhadap perilaku mereka.
Sama pasangan yang cuma seorang aja bisa fleksibel, masa sama trader yang jumlahnya ribuan Anda mau kaku?
Well, nampaknya sekian dulu ya obrolan kita hari ini. Semoga bermanfaat!


Sumber: diskartes
PT Rifan

No comments:

Post a Comment

Jumlah Uang Beredar Naik Jadi Rp 8.721,9 T Berkat Penyaluran Kredit Moncer

Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar pada Januari 2024 mengalami pertumbuhan. Uang beredar mengalami pertumbuhan, salah satunya ditopan...