Tuesday, February 15, 2022

3 Cara Cari Kerja saat Pandemi ala Pakar Unpar, Kudu Perbanyak Relasi? | PT Rifan Financindo


PT Rifan Financindo  -  Masa pandemi telah mengubah berbagai sektor termasuk di sektor lapangan pekerjaan. Di sektor tersebut, ditemukan sejumlah perubahan dalam sistem akibat tuntutan kondisi, seperti adanya wawancara kerja online bagi para pencari kerja hingga aturan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) bagi karyawan.


Kondisi ini tentunya menuntut para pencari kerja beradaptasi dengan cepat. Termasuk, memahami peluang yang terbuka di dunia kerja dan skill apa saja yang kerap dibutuhkan. Oleh karena itu, calon lulusan baru perlu memiliki keterampilan tertentu yang harus dimiliki pada kondisi pandemi ini.


Menurut Novita Ekawati selaku Human Resources (HR) Mutiara Bunda Group dalam Webinar Dialog Kerja (DI-E-JA) 2022 Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), setidaknya ada 3 pandemic skill yang dibutuhkan di dunia kerja. Khususnya saat menghadapi pandemi seperti ini.


"Terdapat tiga pandemic skills yang dibutuhkan dalam praktik di lapangan kerja, yaitu, penguasaan teknologi, kewirausahaan, dan kolaborasi," ucapnya dalam webinar yang berjudul "Mencari Kerja di Masa Pandemi", dikutip dari laman Unpar, Senin (14/2/2022).

Baca juga:
7 Tips untuk Fresh Graduate Saat Mencari Kerja, agar Tak Lama Menganggur

Penguasaan Keterampilan

Novita menjelaskan, penguasaan keterampilan dalam penguasaan teknologi yang berkembang, bukan saja untuk sarana hiburan. Namun, bisa sebagai promosi diri atau memberikan informasi yang bermanfaat bagi khalayak banyak.


Selain itu, seorang pegawai juga harus memiliki entrepreneurship skill (keterampilan kewirausahaan). Keterampilan tersebut mencakup adanya mental percaya diri, dan mental berani mencoba.


"Kalau kita punya entrepreneurship skill, kita akan punya keinginan untuk memajukan perusahaan kita dan itu pasti akan menyenangkan dong buat perusahaan," kata Novita.


Menurutnya, mempunyai keterampilan kolaborasi juga menjadi nilai jual yang harus dimiliki pada masa pandemi ini.


"Yang penting adalah bagaimana kita punya jiwa kompetisi yang juga bisa kolaborasi. Yang penting bagaimana kita bisa bekerjasama, menghargai, terbuka untuk mendapatkan masukkan, itu menjadi selling point kita dalam menambah keterampilan," papar Novita.


Selain itu, Novita mengatakan, seorang perekrut melihat kemampuan kognitif, kepribadian, dan sikap kerja para pencari kerja https://www.detik.com/tag/tips-mencari-kerja dalam proses seleksi berlangsung. Sebab, ketiga hal itu nantinya menjadi penentu seorang pegawai dalam bertahan atau tidaknya di dunia kerja.


"Jadi cerdas saja tidak cukup, harus disertai dengan kepribadian dan juga sikap kerja yang positif," katanya.


Kesiapan Berkas

Selanjutnya, calon pekerja juga perlu memastikan kesiapan berkas. Misalnya, kata Novita, memahami hal utama ketika menuliskan Curriculum Vitae (CV). Beberapa 3 tips penting dalam menulis CV di antaranya:


- Mudah dibaca

- Mudah dimengerti

- Mudah diingat


Perbanyak Koneksi
Sementara itu, Dewiyani dari Lembaga Pengembangan Pemelajaran dan Karier (LPPK) Unpar menambahkan, ada 22 persen mahasiswa yang diterima kerja adalah melalui relasi. Dengan rincian, sebanyak 40 persen di antaranya berasal dari relasi orang tua, saudara, atau keluarga dan 39 persen lainnya dari teman atau alumni.


"Makanya kenapa, teman-teman juga banyak diajak untuk berkoneksi dengan banyak orang pada saat kuliah, aktif berorganisasi, karena dengan keaktifan itu anda punya banyak relasi yang mungkin akan membantu teman-teman dalam proses pencarian kerja," katanya.


Lebih lanjut, Dewiyani juga membagikan tips yang bisa dilakukan oleh mahasiswa sebelum terjun langsung dalam pencarian kerja. Khususnya di masa pandemi seperti ini. Dewiyani menjelaskan beberapa hal yang dapat dilakukan, di antaranya:


1. Peningkatan soft skill untuk dapat bersaing di dunia industri.


2. Mencari pengalaman kerja lewat kerja magang sejak masih kuliah (untuk pengalaman dan koneksi).


3. Aktif berorganisasi.


4. Memilih bidang pekerjaan yang tersedia, walaupun belum sesuai dengan minat.


5 Tips Ampuh Mengatur Waktu untuk Kuliah, Kerja, dan Organisasi

Informasi lowongan kerja banyak tersebar di media cetak atau online, untuk itu, Dewiyani memberi pesan kepada para pelamar kerja agar memerhatikan informasi atau kontak, tata bahasa, website, nama perusahaan, dan lokasi kerja supaya tidak terjerat lowongan palsu.


"Biasanya lowongan (kerja) palsu itu menyasar ada unsur psikologisnya. Jadi menyasar euforia atau kegembiraan yang amat sangat dari seseorang ketika misalnya dihubungi oleh perusahaan besar," tutur perwakilan LPPK Unpar itu.


Sumber : detik

PT Rifan Financindo

No comments:

Post a Comment

Jumlah Uang Beredar Naik Jadi Rp 8.721,9 T Berkat Penyaluran Kredit Moncer

Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar pada Januari 2024 mengalami pertumbuhan. Uang beredar mengalami pertumbuhan, salah satunya ditopan...