Friday, July 29, 2022

Dilibas Perang hingga Resesi, Laba Apple Anjlok Nyaris 11% | PT Rifan Financindo

PT Rifan Financindo  -  Apple (AAPL) baru saja melaporkan labanya turun nyaris 11% pada kuartal II tahun ini dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal ini diyakini disebabkan adanya kontraksi ekonomi dan gangguan rantai pasok dari China.

Produsen iPhone tersebut melaporkan pendapatannya sebesar US$ 83 miliar, naik 2% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Meskipun pendapatannya naik, namun pertumbuhannya jauh lebih lambat dibanding kenaikan pendapatan di tahun-tahun sebelumnya.

Penjualan di China yang pernah menjadi salah satu wilayah paling menjanjikan bagi perusahaan, turun sekitar 1% selama kuartal tersebut.


Namun, Apple melebihi ekspektasi Wall Street baik untuk penjualan maupun keuntungannya. Saham Apple naik hampir 4% dalam perdagangan after-hours pada Kamis ini usai laporan tersebut terbit.


CFO Apple Luca Maestri mengatakan, Apple kini memiliki lebih dari 860 juta langganan berbayar di berbagai layanannya, meningkat 160 juta sejak tahun lalu.
Advertisement


"Hasil kuartal Juni kami terus menunjukkan kemampuan kami mengelola bisnis secara efektif meskipun lingkungan operasi menantang," kata Maestri.

Apa yang dicatatkan Apple menunjukkan sulitnya perusahaan-perusahaan teknologi mempertahankan pertumbuhan yang kuat dalam menghadapi kenaikan inflasi dan suku bunga. Belum lagi kekhawatiran akan resesi dan dampak dari perang yang sedang berlangsung di Ukraina.

Perusahaan menolak untuk membagikan proyeksi pendapatan kuartal III karena ketidakpastian ekonomi. Namun, Maestri mengatakan Apple memperkirakan pertumbuhan pendapatan dari tahun ke tahun akan meningkat pada kuartal III dibandingkan kuartal II, dengan asumsi bahwa situasi ekonomi makro dan dampak terkait Covid pada bisnisnya tidak memburuk. Kendala pasokan juga diperkirakan akan lebih rendah dibandingkan kuartal Juni.

Sumber : finance.detik
PT Rifan Financindo

No comments:

Post a Comment

Jumlah Uang Beredar Naik Jadi Rp 8.721,9 T Berkat Penyaluran Kredit Moncer

Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar pada Januari 2024 mengalami pertumbuhan. Uang beredar mengalami pertumbuhan, salah satunya ditopan...