PT Rifan Financindo - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia (Menkopolhukam) Mahfud Md mengungkap modus dalam kasus perdagangan orang. Menurutnya ada janji manis yang ditawarkan oknum itu yakni gaji besar untuk bekerja di luar negeri.
Padahal saat tiba di negara tujuan, korban justru dijadikan budak. Mereka juga tidak digaji, diberi makanan hingga disiksa."Betapa jahat perdagangan manusia, (korban) nggak tahu apa-apa dikasih paspor dibilang mau ke luar negeri, kerja diberi kerjaan gaji sekian puluh juta, lalu rupanya dijadikan budak. Tidak digaji tidak dikasih makan, disiksa, kalau mau pulang nggak bisa karena udah dijual oleh agennya. Dan itu banyak," ujarnya dalam acara Podkabs yang disiarkan akun YouTube Sekretariat Kabinet, Selasa (30/5/2023).
Ia menyebut separuh dari 9,5 juta tenaga kerja Indonesia di luar negeri berstatus tenaga kerja ilegal. Umumnya mayoritas korban perdagangan orang berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT).
Mahfud mengatakan, hampir setiap minggu tenaga kerja dari NTT pulang tinggal nama, alias meninggal karena disiksa oleh majikannya.
"Saya pekan lalu ke NTT, paling banyak korbannya. Hampir tiap minggu orang NTT terima mayat, jenazah karena disiksa oleh majikannya di Singapura, Malaysia, Vietnam, dan sebagainya," bebernya.
Oleh karena itu pada gelaran KTT ASEAN di Labuan Bajo lalu, pemerintah meminta semua negara membantu korban-korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Mahfud menyebut terkadang upaya pemerintah membantu korban perdagangan orang terjegal karena adanya kontrak.
Ia juga meminta orang yang berangkat ke luar negeri menggunakan visa wisata agar tidak mengubahnya menjadi visa kerja. Harapannya negara-negara di ASEAN bisa bekerja sama mengenai hal ini.
"Kemudian bagaimana atur VISA. kalau di Indonesia ditulis visa kunjungan visa wisata jangan diubah. Yang banyak itu visa wisata begitu sampai di tempat tujuan diubah visa kerja," pungkasnya.
Sumber : news.detik
PT Rifan Financindo
No comments:
Post a Comment