Friday, October 13, 2023

Pekan Kedua Oktober, Modal Asing Cabut dari RI Rp 4,32 Triliun

Bank Indonesia (BI) mencatat data transaksi 9-12 Oktober 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat jual neto Rp 4,32 triliun. Ini terdiri dari jual neto Rp 4,62 triliun di pasar SBN, jual neto Rp 0,10 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp 0,40 triliun di SRBI.
Selama tahun 2023, berdasarkan data setelmen sampai dengan 12 Oktober 2023, nonresiden beli neto Rp 52,7 triliun di pasar SBN, jual neto Rp 7,08 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp 9,21 triliun di SRBI.

"Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam siaran pers, Jumat (13/10/2023).

Pada akhir hari Kamis, 12 Oktober 2023, rupiah ditutup pada level (bid) Rp 15.685 per dolar AS. Sementara Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke 6,76%.

DXY menguat ke level 106,60. DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya, yaitu euro, yen Jepang, pound sterling, dolar Kanada, Krona Swedia dan Franc Swiss.

Sementara itu Yield UST (US Treasury) 10 tahun turun ke level 4,697%. UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun. Pada pagi hari Jumat, 13 Oktober 2023 rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.720 per dolar AS. Yield SBN 10 tahun naik ke 6,82%.

Untuk premi CDS Indonesia 5 tahun per 12 Oktober 2023 sebesar 93,97 bps, turun dibandingkan per 6 Oktober 2023 sebesar 97,08 bps.


Sumber : finance.detik

No comments:

Post a Comment

Jumlah Uang Beredar Naik Jadi Rp 8.721,9 T Berkat Penyaluran Kredit Moncer

Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar pada Januari 2024 mengalami pertumbuhan. Uang beredar mengalami pertumbuhan, salah satunya ditopan...