Wednesday, January 24, 2024

Bertemu PGRI Banjarnegara, Bamsoet Bicara Pentingnya Kesejahteraan Guru

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengingatkan para calon presiden dan calon wakil presiden agar meningkatkan kesejahteraan guru jika nanti memenangkan Pilpres. Ia juga mendorong agar pengangkatan status 1 juta lebih guru honorer menjadi Guru Aparatur Sipil Negara (ASN) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) dapat dipercepat prosesnya.
Bamsoet menjelaskan keberpihakan pada status dan kesejahteraan guru menjadi elemen penting dalam peningkatan kualitas pendidikan. Menurutnya, naif jika menuntut kualitas pendidikan yang tinggi tanpa memperhatikan status dan kesejahteraan guru.

"Mengingat hingga saat ini masih ada daerah yang tunjangan penghasilan gurunya lebih rendah dari petugas kebersihan. Padahal, profesi guru sangat mulia, sebagai pendidik yang mencerdaskan anak bangsa dalam mempersiapkan masa depan bangsa yang gemilang. Besarnya jiwa pengabdian dan pengorbanan guru, ibarat lilin di tengah kegelapan yang demi memberikan jalan terang bagi anak didik yang dikasihinya, ia merelakan dirinya meleleh dan luluh lantak, hingga habis terbakar oleh panasnya api pengorbanan," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Selasa (23/1/2024).

Hal ini disampaikannya dalam Sosialisasi 4 Pilar MPR RI hari ke-6 dalam kunjungan ke Dapil-7 bersama Keluarga Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Banjarnegara, Selasa (23/1/24).

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini pun menambahkan, sebagai tempat bernaung para guru, keberadaan PGRI harus tetap solid dan jangan terpecah belah. Dengan begitu, PGRI dapat terus menjadi lokomotif dalam memajukan kehidupan pendidikan di Indonesia. Hal ini termasuk menjadi mitra strategis pemerintah dalam mengelola dan mengawasi anggaran pendidikan dalam APBN.

"Sesuai amanat konstitusi, anggaran pendidikan dalam APBN sudah dialokasikan sebesar 20 persen. Dalam APBN 2024, jumlahnya mencapai sekitar Rp 660,8 triliun. Namun langkah tersebut tidak serta merta dapat mendongkrak kualitas pendidikan di tanah air. Sehingga perlu ada evaluasi dan pembenahan dalam distribusi anggaran pendidikan, agar benar-benar tepat sasaran dan dapat menjawab persoalan-persoalan mendasar yang masih menjadi pekerjaan rumah dalam dunia pendidikan," jelasnya.

Lebih lanjut, Bamsoet mengungkapkan Ki Hadjar Dewantara telah mewariskan buah pikiran yang kerap dijadikan rujukan dalam konsep pendidikan dan kepemimpinan nasional.

Bamsoet mengatakan semboyan 'ing ngarso sung tulodo (di depan memberi teladan/contoh), ing madyo mbangun karso (di tengah memberikan motivasi/semangat), dan tut wuri handayani (di belakang memberikan dorongan)' menggambarkan pentingnya peran guru sebagai teladan, motivator, dan sekaligus generator.

"Saya meyakini jika setiap guru menerapkan prinsip pendidikan sebagaimana diwariskan oleh Ki Hajar Dewantara tersebut, maka pendidikan nasional akan melahirkan sumberdaya-sumberdaya manusia yang tidak sekedar memiliki keunggulan kognitif dan daya saing. Namun jauh lebih fundamental, yaitu sumberdaya manusia yang berkarakter dan berwawasan kebangsaan," pungkas Bamsoet.

Sebagai informasi, dalam pertemuan ini turut hadir antara lain, Ketua PGRI Kabupaten Banjarnegara Noor Tamami, Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Banjarnegara Teguh Handoko, serta Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara Karsono.

Sumber : news.detik

No comments:

Post a Comment

Jumlah Uang Beredar Naik Jadi Rp 8.721,9 T Berkat Penyaluran Kredit Moncer

Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar pada Januari 2024 mengalami pertumbuhan. Uang beredar mengalami pertumbuhan, salah satunya ditopan...