Friday, February 10, 2023

2022 Tahun Kelam Industri Leasing, Dihantam Pandemi-Kekurangan Pasokan | PT Rifan Financindo

PT Rifan Financindo - 2022 menjadi tahun yang membuat banyak industri pembiayaan babak belur. Setelah dihantam pandemi COVID-19, industri ini juga sempat terseok karena permasalahan berkurangnya pasokan kendaraan.

Presiden Direktur PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) I Dewa Made Susila mengungkapkan, pihaknya sempat menghadapi sejumlah tantangan selama 2022 yang sempat mempengaruhi kinerja perusahaan.

Tantangan tersebut antara lain pandemi Covid-19 yang kembali meningkat di awal tahun 2022 hingga Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) kembali diperketat.

"Sehingga itu mempengaruhi aktivitas ekonomi. Dan itu mempengaruhi di awal tahun itu, bisnis kami sangat lemah," katanya, dalam Konferensi Pers di Epicentrum Walk, Jakarta Selatan, Jumat (10/2/2023).

Namun ketika pandemi Covid-19 mulai mereda, permasalahan baru pun muncul yaitu gangguan pasokan kendaraan baru. Made mengatakan, kondisi ini mulai terasa pada kuartal II 2022 lalu akibat kelangkaan komponen chip kendaraan.

"Kita menghadapi situasi unik untuk pertama kali, kita ada gangguan pasokan kendaraan baru. Itu terjadi kira-kira di kuartal II. Gangguan pasokan ini, baik motor dan juga mobil ini terutama disebabkan oleh kelangkaan chip," ungkapnya.

Adapun penyebab dari kelangkaan ini antara lain gejolak geopolitik, di mana pada kala itu ada invasi Rusia ke Ukraina, hingga menyebabkan gangguan global supply chain. Kondisi pun berangsur-angsur membaik pada semester II 2022, seiring dengan aktivitas ekonomi yang mulai kembali normal.

Di sisi lain, Made optimis kalau kinerja perusahaannya akan bertumbuh positif selama 2023, terutama karena pemerintah telah mencabut kebijakan PPKM. Perusahaan menargetkan angka pembiayaan pada 2023 akan naik 15-20% atau sekitar Rp 1,7 triliun dari tahun sebelumnya. Target tersebut diproyeksikannya berdasarkan beberapa hal, salah satunya peningkatan angka penjualan kendaraan baru.

"Kita percaya penjualan kendaraan baru akan tumbuh sekitar 5%, roda dua dan roda empat. Jadi, kita percaya motor dan mobil di temen-temen industri akan massive," katanya,

Dalam hal ini, Made mengatakan, pihaknya memproyeksikan peningkatan akan lebih terlihat pada motor dibandingkan dengan mobil, yang mana mobil saat ini telah mulai terlihat lebih landai lantaran angka penjualannya sudah hampir mencapai 1 juta unit dalam setahun terakhir.

"Kalau itu terjadi (penjualan tumbuh 5%), mungkin bisa 15-20% itu target kita tercapai," lanjutnya.

Made juga optimis, perusahaan di semester I 2023 ini akan menunjukkan kinerja yang baik. Salah satunya karena didukung oleh Hari Raya Idul Fitri yang jatuh pada akhir bulan April ini.

"Sepengalaman kami, selalu ada peningkatan di setiap momen sebelum lebaran. Karena kita punya satu tradisi unik, yaitu pulang kampung. Hal ini sangat membantu penjualan. Dalam kondisi normal, biasanya bisa tumbuh di 5-10% dibanding bulan sebelumnya," katanya.


Sumber :  Market.bisnis

PT Rifan Financindo

No comments:

Post a Comment

Jumlah Uang Beredar Naik Jadi Rp 8.721,9 T Berkat Penyaluran Kredit Moncer

Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar pada Januari 2024 mengalami pertumbuhan. Uang beredar mengalami pertumbuhan, salah satunya ditopan...